9 Kunci Cara Merawat Bunga Anggrek, WAJIB BACA!
Bunga anggrek merupakan salah satu bunga cantik yang banyak dipelihara. Selain dijadikan tanaman hias, ternyata bunga anggrek ini dapat dimanfaatkan sebagai obat ramuan herbal.
Bunga anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, tanaman ini merupakan salah satu tanaman berbunga yang memiliki banyak tipe.
Setiap tipe bunga anggrek memiliki penanganan yang berbeda-beda.
Tetapi, di sini akan dibahas tanaman anggrek yang biasa dijumpai di Indonesia yang mana merupakan daerah tropik.

Di Indonesia, bunga anggrek rata-rata hidup secara epifit atau menumpang pada tanaman lain.
Walaupun menumpang pada tanaman lain, anggrek bukanlah tanaman yang merugikan tumbuhan yang ditumpanginya.
Untuk mendapatkan anggrek yang sehat, berikut akan dijelaskan beberapa cara dalam merawat tanaman anggrek agar tumbuh subur:
Pilihlah Pot Yang Tepat
Pertama-tama, siapkan pot yang memiliki lubang drainase atau penyaluran air di dalamnya.
Pot dengan lubang drainase diperlukan untuk mencegah kelebihan air yang dapat mengakibatkan akar bunga anggrek menjadi busuk.
Dengan adanya lubang drainase, air yang berlebih akan menetes dengan sendirinya melalui lubang itu.
Lalu, jangan lupa siapkan tatakan apabila kamu ingin merawat tumbuhan ini di dalam rumah.
Tatakan atau alas ini diperlukan agar lantai rumah kamu tidak menjadi basah.
Selain itu, pot yang disarankan untuk bunga ini adalah pot yang terbuat dari tanah liat.
Memilih media tanam yang cocok
Setelah memilih pot yang tepat, selanjutnya adalah pemilihan media tanam yang cocok.
Bunga anggrek tidak tumbuh di atas tanah, melainkan tumbuh menumpang pada tumbuhan lain.
Media tanam yang cocok untuk bunga anggrek di antaranya adalah media tanam berbasis lumut dan media tanam berbasis pohon.

Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan, kelebihan yang dimiliki media tanam berbasis lumut adalah lebih mudah mempertahankan kelembapan, sedangkan kelebihan memakai media tanam batang pohon adalah dapat mengalirkan air dengan baik sehingga dapat mencegah kelebihan air.
Kekurangan dalam penggunaan media tanam berbasis lumut adalah kehati-hatian dalam menyiramkan air.
Jangan terlalu banyak dan sering, karena terlalu banyak air dapat membunuh anggrek itu sendiri, bahkan mungkin lebih sering mengganti pot.
Sedangkan kekurangan menggunakan media tanam pohon adalah media tanam tersebut bisa pecah.
Sirami dengan takaran yang tepat
Setelah pot, media tanam, dan tumbuhan sudah siap, kamu bisa mulai menyiraminya.
Siramkan air ke bunga anggrek, lalu biarkan air itu meresap ke dalam media tanamnya.

Berhati-hatilah untuk tidak menyiraminya secara berlebihan.
Waktu yang diperlukan untuk menyirami bunga anggrek tidak dapat dijadwalkan berdasarkan hitungan hari secara pasti, karena kelembaban bukanlah sesuatu yang pasti, melainkan sesuatu yang dapat berubah-ubah.
Sehingga, dianjurkan untuk selalu mengecek tumbuhan dengan memasukkan jari ke dalam media tanam setiap beberapa hari sekali.
Apabila dirasa kelembapannya kurang, segera sirami sebelum mengering.
Apabila masih lembap, berarti tidak perlu menyiraminya lagi, dan begitu seterusnya.
Perhatikan penempatan pot
Tempatkan pot bunga anggrek di tempat yang sehat dan nyaman. Pot dapat diletakan di rumah lindung ataupun rumah sendiri.
Penempatan di rumah sendiri sebaiknya diletakkan di dekat jendela yang menghadap selatan atau timur.
Hindari meletakkan pot bunga anggrek di dekat jendela yang menghadap ke barat.
Apabila tidak ada tempat lain lagi, memasang gorden tipis untuk mencegah terbakarnya anggrek akibat sinar matahari adalah salah satu jalan keluarnya.
Cahaya yang ideal untuk pertumbuhan bunga anggrek adalah sekitar 50%-70%.
Untuk mengetahui apakah anggrek mendapatkan cahaya yang cukup atau tidak, dapat diketahui dengan memperhatikan daunnya.
Daun anggrek berwarna hijau menandakan anggrek mendapatkan cahaya yang cukup, dengan kata lain penempatan pot anggrek sudah benar.
Apabila daun anggrek berwarna hijau tua, maka anggrek tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, yang berarti penempatan potnya salah.
Selain itu, daun anggrek yang berwarna kecoklatan menandakan bahwa daun anggrek terbakar karena intensitas cahaya matahari yang berlebih.
Perhatikan suhu ruangan
Setiap daerah memiliki suhu yang berbeda-beda yang dapat memengaruhi suhu di dalam ruangan.
Suhu ruangan yang ideal untuk pertumbuhan bunga anggrek adalah sekitar 16-24 derajat celcius. Anggrek akan mati apabila suhu ruangan terlalu dingin.
Anggrek tumbuh subur pada suhu yang sejuk.
Maka dari itu, apabila suhu ruangan dalam suatu ruangan di atas 24 derajat celsius, segera turunkan beberapa derajat celsius hingga suhu rungan tersebut menjadi 24 derajat celsius di siang hari.
Apabila suhu menurun hingga di bawah 16 derajat celcius, terutama saat malam hari, maka segera naikkan hingga suhu kembali menjadi 16 derajat celsius.
Kamu dapat membeli termometer ruangan untuk membantu dalam mengecek suhu di dalam ruangan.
Perhatikan sirkulasi udara
Ruangan yang baik adalah ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang bagus. Begitu pula untuk tanaman anggrek.
Anggrek epifit adalah jenis anggrek yang tidak memerlukan tanah sebagai media tanamnya, sehingga diperlukan pengaturan sirkulasi udara untuk menjaga kesehatan akarnya.
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuka jendela agar angin sepoi-sepoi dapat masuk atau dengan menyalakan kipas angin (yang tidak diarahkan ke tanaman anggrek) dalam volume yang tidak terlalu besar, sehingga sirkulasi udara di dalam ruangan dapat terus bergerak.
Selain itu, pengaturan sirkulasi udara juga dapat membantu dalam pengaturan kelembapan udara di dalam ruangan tersebut.
Pengaturan kelembaban udara di dalam ruangan
Kelembaban udara yang ideal untuk bunga anggrek adalah sekitar 40%-60%.
Maka dari itu, apabila kelembapan udara sedang di bawah 40%, segera semprotkan air ke tanaman anggrek tersebut untuk menjaga kelembapannya.
Namun, apabila kelembapan udara di atas 60%, segera nyalakan alat pengurang kelembapan udara atau yang biasa disebut dehumidifier di ruangan tempat kamu meletakkan tanaman anggrek.
Kamu dapat membeli alat pengukur kelembapan udara yang disebut higrometer di toko serba guna (toserba) atau toko peralatan berkebun untuk membantu dalam mengetahui kelembapan di dalam suatu ruangan.
Pemberian pupuk dengan tepat
Pupuk yang tepat untuk bunga anggrek adalah pupuk yang seimbang seperti pupuk 10-10-10 atau 20-20-20.
Cara menggunakannya, yaitu dengan mengencerkan pupuknya.
Kemudian, kamu dapat menyemprot, menyiramkan, atau menaburkan pupuknya ke media tanam anggrek kurang lebih 3 minggu sekali.
Perlu diingat untuk tidak memberikan pupuk secara berlebihan karena dapat mengakibatkan tanaman menjadi kerdil.
Setelah proses pemupukan, hindari menyiram anggrek selama beberapa hari agar pupuk yang telah diberikan pada anggrek, nutrisinya tidak mengalir keluar dengan air.
Perlu diingat pula bahwa pertumbuhan daun anggrek akan segera berhenti ketika anggrek telah berbunga.
Pada saat itu, kamu bisa menghentikan pemberian air dan pupuk hingga daun anggrek tumbuh kembali.
Hal ini dimaksudkan untuk menghemat kebutuhan air dan pupuk yang ada.
Merawat anggrek agar terbebas dari penyakit
Makhluk hidup tidak lepas dari yang namanya penyakit, termasuk juga tumbuhan.
Tumbuhan dapat terserang penyakit mulai dari hama hingga gulma.

Untuk menghindarinya, tanaman anggrek dapat sesekali diberikan obat pestisida sebagai pencegahan.
Namun, apabila tumbuhan anggrek sudah terserang penyakit, kamu dapat mencoba memberikannya insektisida (untuk penyakit akibat hama serangga), fungisida (untuk penyakit akibat hama jamur), atau bakterisida (akibat hama bakteri).
Selain itu, apabila kamu melihat tanda-tanda daun yang lengket dan kapang jelaga berwarna hitam, waspadalah bahwa itu merupakan salah satu tanda adanya kutu tempurung dan kutu putih.
Kamu dapat membersihkannya dengan menyingkirkan kutu-kutu itu menggunakan tangan, selain menggunakan insektisida.
Kemudian, daun yang terserang hama dapat dibersihkan dengan air sabun.
Caranya yaitu tuang sedikit sabun cuci piring dalam semangkuk air kemudian larutkan dengan air bersuhu ruang.
Gunakan lap halus untuk menyerap air tersebut lalu mengusapkannya dengan lembut ke masing-masing daun bekas serangan hama, sekaligus untuk membunuh hama yang masih tersisa.
Tetapi, apabila beberapa bagian tanaman anggrek sudah terinfeksi parah, misalnya daun-daun anggrek sampai berubah warna atau terdapat bintik-bintik, segera pangkas jaringan tumbuhan yang terserang penyakit tersebut sesegera mungkin agar tidak menyebar ke bagian lainnya.
Nah, itulah sembilan cara yang dapat kamu lakukan dalam merawat tanaman anggrek kesayanganmu.
Untuk mendapatkan tanaman anggrek yang cantik, sehat dan subur, diperlukan kerajinan dan keuletan dalam merawatnya.
Baca juga