6 Kunci Cara Budidaya Jangkrik, TERBUKTI SUKSES!
Budidaya jangkrik ternyata bisa membawa keuntungan tersendiri lho untuk Anda,kuncinya kita memahami Cara Budidaya jangkrik dengan baik, Sebagian orang mungkin menganggap jangkrik sebagai binatang yang remeh dan tak bermanfaat.
Akan tetapi, pada kenyataannya, banyak juga orang yang membutuhkan jangkrik.
Biasanya, orang yang memelihara burung sangat membutuhkan jangkrik sebagai pakan burung.
Jangkrik merupakan pakan burung yang kaya akan protein, kandungan ini sangat penting untuk memancing burung untuk lebih sering berkicau.
Tak hanya burung, ikan arwana juga membutuhkan jangkrik sebagai bahan pakan sehari-hari.
Meski pasarnya tergolong kecil, usaha budidaya binatang kecil ini tetap menguntungkan.
Sebab, tak banyak orang yang tertarik menggeluti usaha ini. Anda pun bisa menguasai pasar yang kecil tersebut.
Setelah mengetahui peluang usaha budidaya jangkrik, selanjutnya Anda mungkin akan bertanya tentang bagaimana cara memulai budidaya serangga yang satu ini.
Jangan khawatir. Pada ulasan kali ini, akan dijelaskan secara rinci tentang bagaimana caranya membudidayakan binatang kecil ini. Simak penjelasan lengkapnya berikut.
1. Siapkan Kandang yang Cocok untuk Cara Budidaya Jangkrik
Hampir sama seperti usaha ternak pada umumnya, budidaya jangkrik juga mengharuskan Anda untuk membuat kandang.
Kandang ini tentu harus disesuaikan dengan habitat asli jangkrik.
Dalam usaha menyiapkan kandang, Anda perlu memperhatikan beberapa hal, seperti lokasi kandang dan karakteristik kandang.
Berkaitan dengan lokasi kandang, ada dua hal yang penting untuk diperhatikan.
Pertama kandang jangkrik harus berada di lokasi yang tenang, sejuk, dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.
Kedua, pastikan kandang berada di lokasi yang aman dan jauh dari predator.
Banyak sekali binatang di sekeliling kita yang doyan memakan jangkrik.
Bahkan, ayam pun sangat senang dengan serangga kecil yang satu ini.
Jadi, jika Anda ingin usaha budidaya jangkrik Anda bisa cepat sukses, perhatikan dengan baik lokasi kandang. Ini penting untuk mendukung perkembangbiakan jangkrik.
Lalu, setelah menemukan lokasi kandang yang tepat, kini saatnya Anda membuat kandang.
Kandang seperti apa yang cocok untuk jangkrik? Berikut penjelasanya untuk Anda.
Pada umumnya, kandang jangkrik berbentuk persegi panjang dengan tinggi 50 cm, lebar 100 cm, dan juga panjang 200 cm.

Kandang ini memiliki kaki-kaki. Jadi, kandang tidak langsung menempel pada tanah. Jarak kaki-kaki dari tanah sekitar 10 cm.
Untuk bahannya, Anda bisa memilih apakah ingin membuat kandang dari triplek atau kayu dengan rangka kaso.
Yang pasti, sisi-sisi kandang ini harus dibuat berlubang sehingga sirkulasi udara tetap lancar.
Kemudian empat kaki kandang diberi mangkuk berisi air. Ini berguna supaya binatang kecil seperti semut, cicak, atau tikus tidak merayap hingga ke atas kandang.
Selain air, Anda juga bisa menambahkan minyak tanah atau oli bekas untuk dioleskan ke masing-masing kaki penyangga tersebut.
2. Proses Pemilihan Bibit dan juga Induk Cara Budidaya Jangkrik
Anda juga harus memilih bibit jangkrik yang bagus supaya bisa menghasilkan jangkrik dewasa yang berkualitas.
Bibit jangkrik yang bagus untuk ternak jangkrik adalah ketika bibit dipastikan tidak sakit, bebas dari cacat, dan lincah. Anakan jangkrik yang dipilih adalah yang baru berusia 10 – 20 hari.
Bibit jangkrik yang sehat dan berkualitas bisa diketahui dari sungutnya. Jika sungut atau kakinya bagus, berarti bibit jangkrik tersebut juga bagus.
Lalu untuk indukannya, tentu saja ada indukan betina dan juga indukan jantan. Dalam pemilihan induk ini, Anda perlu tahu bahwa indukan yang berkualitas adalah induk jangkrik yang berasal dari alam bebas.

Indukan jangkrik yang diperoleh langsung dari alam bebas mempunyai daya tahan tubuh yang lebih bagus.
Untuk indukan jantan, mereka juga punya sisi agresif yang lebih baik dibandingkan jangkrik yang diperoleh dari usaha budidaya jangkrik.
Jika Anda ingin mendapatkan indukan yang berkualitas, cobalah cari di alam bebas.
Jika Anda kesulitan mendapatkan indukan jangkrik dari alam bebas, Anda juga bisa mendapatkannya dari peternak jangkrik.
Usahakan pilih indukan yang berkualitas. Jangkrik dewasa yang berkualitas adalah yang memiliki sungut panjang dan lengkap. Kondisi kaki-kakinya juga harus lengkap.
3. Proses dan Cara Budidaya Jangkrik
Setelah menyiapkan kandang, memilih bibit dan juga induk, saatnya melakukan proses inti, yaitu proses pembudidayaan jangkrik.
Setelah kandang siap, Anda bisa memasukkan piring berisi tanah atau pasir. Piring ini nantinya akan digunakan sebagai tempat meletakkan telur-telur jangkrik.
Kemudian, untuk meletakkan jangkrik ke dalam kandang, Anda harus punya perbandingan yang benar.
Dalam satu kandang, jumlah jangkrik betina dan jantan perbandingannya adalah 10:2.

Dengan memasukkan lebih banyak jangkrik betina ke dalam kandang, diharapkan daya tetasnya akan semakin tinggi.
Anda juga harus tahu bahwa proses pembudidayaan jangkrik ini biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat.
Setelah 5 hari di dalam kandang, induk betina biasanya sudah mulai bertelur.
Setelah bertelur, sebaiknya Anda memisahkan telur dari indukannya supaya telur tidak dijadikan makanan oleh sang induk.
Untuk pemeliharaan telur, Anda bisa menyiapkan kandang khusus. Rawat telur secara terpisah dengan induknya.
Anda bisa menyemprotkan antibiotik secara berkala untuk menjaga kelembapannya. Meski begitu, Anda juga harus memastikan bahwa permukaan telur tidak terlalu lembab sehingga menimbulkan jamur.
Telur akan mulai menetas dalam waktu 4 – 6 hari setelah dipindahkan. Telur yang akan menetas berwarna lebih keruh.
4. Proses Pemeliharaan Kandang
Untuk bisa memaksimalkan perkembangbiakkan jangkrik, kandang juga perlu diperhatikan. Pastikan lokasi kandang tidak berada di bawah sinar matahari.
Seperti yang kita tahu bersama, jangkrik adalah hewan yang lebih aktif pada malam hari. Saat siang hari, sudah pasti jangkrik-jangkrik akan tidur.
Jangan sampai cahaya matahari mengganggu jatah tidur mereka sehingga menyebabkan perkembangbiakannya terganggu.
Supaya lebih menyerupai habitat aslinya, Anda bisa memberikan daun-daunan hijau di dalam kandang.
Selain bisa membuat kandang mirip seperti habitat asli mereka, daun hijau ini juga bisa melindungi mereka agar tak saling makan. Saat kekurangan pakan, jangkrik ini bisa jadi kanibal.
Lalu, jangan lupa untuk mengganti mangkuk berisi air yang dijadikan tatakan kaki. Ganti airnya setiap 2 hari sekali.
5. Pemberian Pakan Jangkrik
Saat baru pertama kali memulai budidaya jangkrik, Anda mungkin sempat bingung tentang jenis pakan apa yang cocok untuk jangkrik.
Untuk jangkrik-jangkrik mudah yang berusia 1 – 10 hari, Anda bisa memberi pakan voor yang terbuat dari jagung kering, kedelai, atau beras merah yang dihaluskan.

Lalu, saat jangkrik sudah beranjak dewasa, Anda bisa memberikan pakan berupa daun-daunan hijau, daun pisang, sayuran, ubi, atau singkong. Sering-seringlah berganti pakan supaya jangkrik tidak bosan. ( Baca : Menu makanan terbaik untuk ternak jangkrik )
6. Proses Panen
Hal yang paling membuat semangat dari proses budidaya jangkrik adalah masa panen. Saat jangkrik sudah mempunyai ukuran yang cukup besar, jangkrik sudah bisa dijual ke orang-orang yang membutuhkan.
Tak hanya bisa dijual dalam bentuk jangkrik dewasa, telur jangkrik juga bisa dijual, lho. Ini tentu akan semakin menguntungkan Anda.
Demikian adalah langkah-langkah mudah untuk memulai budidaya jangkrik bagi para pemula. Tak perlu ragu, usaha yang satu ini juga punya peluang yang cukup menjanjikan.