Domba Gunung ‘Argali,’ Spesies Domba Liar Terbesar di Dunia
Domba gunung, juga dikenal sebagai “argali,” adalah spesies domba liar yang hidup di Asia. Spesies ini adalah domba liar terbesar di dunia. Ada sembilan subspesies domba gunung yang berbeda yang hidup di berbagai daerah di wilayah mereka. Baik jantan maupun betina memiliki tanduk, tetapi tanduk jantan lebih besar.
Pelajari lebih lanjut tentang domba gunung.
Deskripsi Domba Gunung
Domba besar ini tingginya 1,2 meter di bahu dan tumbuh panjang hingga 2,1 meter. Pejantan dewasa lebih besar dari betina dan dapat memiliki berat lebih dari 300 kg. Subspesies terbesar adalah domba Marco Polo, yang tumbuh hampir 1,8 meter secara teratur. Rentang warna bulu mereka berbeda tiap individu dan subspesies. Beberapa berwarna krem, sementara yang lain berwarna coklat kemerahan atau abu-abu.
Fakta Menarik Tentang Domba Gunung
Domba yang tersebar luas ini memiliki sejumlah adaptasi unik untuk bertahan hidup. Bahkan berbagai subspesies memiliki sifat dan perilaku yang menarik. Pelajari lebih lanjut di bawah ini.
Master Gunung – Dari nama mereka kita bisa tahu bahwa spesies domba ini hidup di daerah pegunungan. Mereka sering menghuni daerah yang lebih tinggi dari 900 meter di atas permukaan laut. Seperti banyak kambing dan domba, kuku mereka elastis yang memberi mereka cengkeraman yang lebih baik pada tebing berbatu di mana mereka tinggal.
Pertempuran Berbahaya – Ketika Anda hidup di tepi tebing dan lereng gunung, hidup bisa menjadi sangat sulit. Domba-domba ini menjalani kehidupan yang jauh lebih sulit lagi. Ketika pejantan ingin menunjukkan dominasi, mereka akan saling serang dengan tanduk melengkung.
Permainan Berbahaya – Bahkan ketika mereka tidak bertarung, kehidupan domba gunung sudah sangat berbahaya. Meskipun ada bahaya, domba-domba muda bermain satu sama lain di sisi tebing. Bermain sebenarnya membantu anak domba belajar cara menavigasi di habitat mereka yang berbahaya.
Habitat Domba Gunung
Domba-domba ini hidup di habitat puncak gunung yang tak kenal ampun. Mereka jarang tersesat di bawah 900 meter di atas permukaan laut dan sering hidup jauh lebih tinggi. Selama musim dingin, mereka hidup lebih rendah di gunung untuk menghindari iklim ekstrem. Saat musim semi dan musim panas tiba, mereka bergerak lebih tinggi ke puncak untuk menghindari predator. Mereka mengandalkan tebing ekstrem dan medan yang keras untuk tetap bertahan dari ancaman para predator.
Persebaran Domba Gunung
Subspesies yang berbeda hidup di wilayah yang berbeda. Mereka tersebar di seluruh Asia Tengah dan populasinya bervariasi berdasarkan wilayah. Populasi mereka hidup terutama di China, Mongolia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan. Di beberapa daerah, jangkauannya luas dan tidak terputus, sementara di daerah lain populasinya lebih terfragmentasi.
Makanan Domba Gunung
Seperti kebanyakan domba, spesies ini adalah herbivora dan makan tanaman. Habitat mereka tidak memiliki banyak pohon atau semak belukar, tetapi ada berbagai jenis tanaman untuk mereka makan dan mereka tidak pilih-pilih makanan. Makanan utama mereka adalah rumput, sedges, tanaman berbunga, dan tumbuhan herba. Tumbuhan spesifik yang mereka makan bervariasi berdasarkan musim dan ketersediaannya.
Gunung Domba dan Interaksi dengan Manusia
Manusia berburu domba-domba ini dengan gencar dan dampaknya bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Beberapa subspesies sangat langka, sementara yang lain lebih luas dan umum. IUCN mencantumkan spesies ini secara keseluruhan sebagai Hampir Terancam, terutama karena perburuan dan hilangnya habitat untuk pertanian.
Bertani merupakan rintangan lain dalam persaingan untuk mendapatkan makanan dengan hewan ternak. Meskipun hewan domestik tidak secara langsung membahayakan domba gunung, mereka memakan makanannya dan menyebarkan penyakit.
Manusia belum memelihara spesies domba ini dengan cara apa pun. Para ilmuwan percaya bahwa mouflon adalah keturunan asli dari keturunan domba domestik kita. Domba gunung juga tidak bisa menjadi hewan peliharaan yang baik. Domba-domba ini jauh lebih besar daripada rekan-rekan domestik mereka dan mereka cukup berbahaya ketika diprovokasi. Ada banyak jenis domba domestik yang bisa dipilih.
Perawatan Domba Gunung
Sama seperti ibex, kebun binatang mencoba mereplikasi habitat liar domba gunung sedekat mungkin. Kandang mereka memiliki sejumlah tempat untuk didaki dan bersembunyi. Mereka tinggal di kawanan kecil yang dapat dipisahkan oleh penjaga kebun binatang menjadi kelompok yang berbeda jika perlu. Petugas kebun binatang memberi makan domba gunung berbagai jenis jerami serta makanan pelet domba. Ini memastikan hewan menerima semua nutrisi dan vitamin yang tepat.
Perilaku Domba Gunung
Kawanan domba gunung beragam dan satu kelompok dapat berjumlah hingga 100 ekor. Di luar musim kawin, kawanan umumnya semua jantan atau betina. Mereka juga cukup jinak di luar musim kawin, dan perkelahian sangat minim. Sebagian besar makan dan aktivitas mereka terjadi di siang hari, membuat mereka diurnal. Ketika musim kawin tiba, pejantan saling bertarung untuk mendapatkan hak dominasi dan perkembangbiakan.
Reproduksi Domba Gunung
Pejantan terkuat mengumpulkan kawanan betina yang dikenal sebagai “harem.” Dia melindungi haremnya dari pejantan lain dan berkembang biak dengan semua betina. Namun pejantan tidak berpartisipasi dalam pemeliharaan domba muda.
Setelah masa kehamilan sekitar lima bulan, betina melahirkan satu atau dua ekor bayi domba. Betina menyapih anak domba ketika mereka berumur sekitar empat bulan dan mereka menjadi mandiri tak lama setelah itu. Kemudian anak domba sudah siap untuk memulai kehidupannya sendiri sebagai domba dewasa.