Fakta Harimau Sumatra yang Terkecil dari Semua Jenis Harimau

Fakta Harimau Sumatra yang Terkecil dari Semua Jenis Harimau

Harimau Sumatra adalah subspesies harimau yang ditemukan di pulau Sumatera, Indonesia. Mereka adalah yang terkecil dari semua spesies harimau, ukurannya sebanding dengan macan tutul besar atau jaguar. Mereka adalah salah satu makhluk yang terancam punah di Sumatra, yang lainnya adalah orangutan Sumatra, gajah Sumatra, dan badak Sumatra.

Harimau Sumatra

Deskripsi dan Karakteristik Fisik

Ukuran: Harimau Sumatra jantan berukuran sekitar 2,2 sampai 2,5 meter, sedangkan betina 2,2 sampai 2,3 meter.

Berat: Pejantan memiliki berat antara 100 sampai 140 kg, sedangkan betina sekitar 75 sampai 110 kg.

Warna: Mereka memiliki warna bulu paling gelap di antara semua harimau, dengan warna dasar mulai dari kuning kemerahan hingga oranye gelap. Garis-garis ini biasanya berakhir dengan bintik-bintik. Pada punggung, samping, dan kaki belakang, garis-garis tersebut ada bintik-bintik di antara mereka. Kepadatan garis lebih banyak di subspesies Sumatra daripada yang lain.

Bulu Leher: Harimau Sumatra jantan memiliki ruff alias bulu leher yang menonjol di leher mereka.

 

Harimau Sumatra vs. Harimau Bengal

Dibandingkan harimau sumatra harimau bengal secara signifikan lebih besar dan lebih berat dari sepupu Sumatra mereka. Bulu harimau Bengal juga kurang gelap dibandingkannya.

 

Masa Hidup

Mereka memiliki harapan hidup sekitar 15-20 tahun di alam liar, tetapi di penangkaran mereka dapat hidup hingga 25 tahun.

 

Persebaran dan Habitat

Kucing besar ini terbatas di pulau Sumatra di Indonesia. Mereka mendiami berbagai habitat, mulai dari permukaan laut hingga ketinggian 3.200 meter dan mulai dari hutan dataran rendah pesisir hingga yang ada di pegunungan.

 

Tingkah Laku

Foto Harimau Sumatra

Mereka adalah kucing penyendiri, terlihat bersama dengan harimau lain hanya selama musim kawin dan seekor ibu dengan anaknya.

Memiliki kebiasaan berburu malam hari, harimau ini menghabiskan sebagian besar hari mereka dengan istirahat.

Mereka teritorial dan tidak mengizinkan kehadiran hewan satu spesies dengan jenis kelamin yang sama di dalam wilayah mereka. Wilayah pejantan sering tumpang tindih dengan beberapa betina.

Mereka adalah satu dari hanya dua spesies kucing yang suka berenang, yang lainnya adalah jaguar.

 

Makanan: Apa yang dimakan harimau Sumatra?

Harimau Sumatra adalah karnivora sejati dan mampu menjatuhkan mangsa yang jauh lebih masif dari mereka. Makanan mereka meliputi kambing, babi hutan, sapi, rusa, ikan, buaya, dan unggas.

 

Perkawinan dan Reproduksi

Harimau Sumatra kawin sepanjang tahun. Setelah masa kehamilan sekitar 90-110 hari, lahirlah 2-3 anak harimau.

 

Siklus Kehidupan

Bayi harimau yang baru lahir tidak berdaya dan bahkan tidak bisa melihat. Sang ibu merawat mereka selama 2 bulan sebelum mereka diperkenalkan dengan daging. Mereka mencapai kematangan seksual pada saat mereka berusia 4-5 tahun.

 

Suara dan Komunikasi

Harimau berkomunikasi di antara mereka sendiri dengan suara mulai dari mengaum hingga menggeram. Mereka menandai wilayah mereka dengan menandai aroma dan menggaruk pohon.

 

Adaptasi

Bulu bergaris harimau ini memastikan bahwa mereka tetap tersamarkan, karenanya tidak terlihat dari calon pemangsa.

Penglihatan mereka yang luar biasa membantu mereka melihat dalam kegelapan.

Cakar yang tajam dan dapat ditarik membantu mereka untuk memegang mangsanya begitu mereka mendaratkan cakarnya.

Struktur melengkung ke belakang pada lidah membantu mereka melepaskan daging bangkai dari tulang.

Karena mereka suka menghabiskan banyak waktu di air, mereka memiliki kaki berselaput yang membantu mereka berenang dengan sangat cepat.

Kaki yang kuat membantu mereka untuk mencapai kecepatan hingga 96 km per jam.

Predator

Harimau Sumatra adalah predator puncak tanpa ancaman alami di alam liar.

Status Konservasi IUCN

Harimau Sumatra terdaftar di bawah kategori Critically Endangered di IUCN alias Terancam Punah.

Pada 2008, populasi 441-679 ekor binatang buas ini diperkirakan ada di alam liar; menipisnya populasi mereka dapat dikaitkan dengan hilangnya habitat karena meningkatnya perkebunan akasia, perluasan perkebunan kelapa sawit, hilangnya mangsa, dan perburuan ilegal yang paling signifikan untuk pasar domestik.

Upaya Konservasi

Perburuan harimau Sumatra telah dianggap ilegal di Indonesia. Berbagai organisasi telah berkomitmen untuk memastikan bahwa tren penurunan populasi kucing besar yang terancam punah ini berhenti dan mereka bisa berkembang di habitatnya.

Fakta Menarik

Pada tahun 2017, harimau Sumatra, Jawa, dan Bali diberi nama ilmiah t. sondaica, seperti harimau Pulau Sunda. Kedua subspesies lainnya sekarang punah.