Wow Ini Loh Hewan Penghisap Darah, LENGKAP!
Adanya hematophagus atau hewan penghisap darah sangat mengganggu kenyamanan hidup manusia. Hewan ini menghisap darah dengan menempel di tubuh manusia ataupun hewan ternak, lalu menembus pembuluh darah.
Hewan ini bahkan membuat gatal dan bentol-bentol di tubuh mangsanya hingga menimbulkan rasa sakit.
Kedengarannya mengerikan seperti vampire yang haus darah, akan tetapi sebagian dari hewan-hewan penghisap darah ini berukuran kecil dan menghisap darah dalam jumlah yang sedikit.
Meskipun demikian, kita harus tetap berhati-hati karena diantara hewan-hewan itu, ada yang membawa virus berbahaya bagi manusia.
11 Hewan Penghisap Darah
Hewan-hewan penghisap darah dapat ditemukan dimana saja, bahkan sangat dekat keberadaannya dengan manusia.
Biasanya mereka mengintai dari balik semak-semak, tepian rak, hingga celah tempat tidur.
Nah, berikut ini beberapa hewan penghisap darah yang harus kamu waspadai.
Nyamuk
Ketika mendengar kata hewan penghisap darah, kamu pasti langsung teringat pada hewan satu ini. Ya, hewan itu adalah Nyamuk.
Nyamuk adalah hewan kecil yang termasuk dalam famili Culicidae dan hidup berdampingan dengan manusia. Namun satu-satunya yang menghisap darah manusia adalah nyamuk betina.

Nyamuk betina memerlukan pasokan darah untuk bertelur. Jumlah darah yang dihisap oleh induk nyamuk setara dengan bobot tubuhnya.
Sedangkan nyamuk jantan lebih menyukai nektar dan keringat hewan daripada menghisap darah manusia.
Nyamuk dapat menemukan mangsa yang tepat dari pandangan yang berjarak 30 meter, dengan mendeteksi karbon dioksida, asam laktat, dan radiasi infra merah yang terdapat pada mangsanya.
Selain menghisap darah, dalam kondisi tertentu, nyamuk juga dapat membawa virus dan bakteri.
Manusia yang terkena virus dan bakteri tersebut bisa menderita berbagai penyakit, diantaranya malaria, DBD, chikunguya, dan filariasi atau penyakit kuning.
Oleh karena itu, kamu harus menjaga agar tempat tinggal dan lingkungan di sekitarmu selalu bersih untuk meminimalisir kemungkinan nyamuk berkembang biak. ( Baca : Cara mengusir nyamuk dengan mudah dan murah )
Kutu Busuk
Kutu yang berbau menyengat ini termasuk dalam famili Cimicidae dan memiliki beberapa nama diantaranya Kepinding, Tinggi, dan Tumila.

Proses perkembangbiakan kutu ini sangat cepat, karena dalam sehari induk kutu bisa menghasilkan 5 butir telur.
Tempat berkembang biak kutu busuk seperti di sela-sela kasur, sofa, karpet, dan tempat-tempat hangat dan gelap lainnya.
Meskipun tidak berbahaya, kutu busuk dapat membuat kulitmu gatal-gatal hingga bentol-bentol jika hewan ini bergerilya dan mengisap darah.
Tujuan hewan ini menghisap darah adalah agar mereka tetap hangat.
Sistem deteksi mangsa kutu busuk mirip dengan yang dilakukan oleh nyamuk.
Karena kutu busuk lebih menyukai karbon dioksida yang dikeluarkan, maka ketika manusia tidur dan memproduksi karbon dioksida, kutu busuk keluar dari persembunyiannya untuk menghisap darah.
Lintah
Meskipun hewan ini berperan dalam pengobatan tradisional tertentu, akan tetapi melihat bentuknya saja, sudah membuat orang bergidik.

Dalam pengobatan, hisapan lintah dapat memperlancar aliran darah yang digunakan untuk mengobati adanya penggumpalan dan tersumbatnya pembuluh darah.
Lintah penghisap darah ada yang hidup di daratan dan perairan, namun biasanya hidup di rawa atau semak yang dekat dengan perairan.
Lintah darat hidup di Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, India dan Amerika Selatan.
Cara lintah mendapatkan mangsanya di dalam air adalah dengan melihat bayangan ketika ada yang masuk ke dalam air, panas tubuh, dan juga keringat.
Sementara lintah darat menunggu mangsanya di antara dedaunan.
Lidah lintah mengandung antikoagulan sehingga darah yang dihisap tidak dapat berhenti.
Lintah air dapat menghisap darah mangsanya 10 kali berat badannya dan menyimpannya sebagai cadangan makanan selama setahun.
Pinjal (Flea)
Pinjal merupakan parasit yang termasuk dalam ordo Siphonapetra.
Pinjal adalah kutu yang biasanya hidup di sela-sela bulu-bulu hewan seperti kucing, anjing, dan tikus. ( Baca : Jenis kutu pengganggu di tubuh kucing )
Dengan ukuran yang kecil dan gerakan yang sigap, membuat pijal sulit dibasmi.

Padahal, pinjal yang hidup di tubuh tikus dapat membahayakan manusia karena bisa menyebabkan penyakit pes atau sampar.
Pinjal dapat mengeluarkan air liur ajaib yang memudahkan menghisap darah inangnya.
Meskipun ukurannya kecil, pinjal punya daya tahan yang tinggi.
Tuma (Louse)
Tuma adalah kutu yang hidup di kulit kepala manusia.

Perkembangannya sangat cepat, bahkan ia dapat berpindah dari satu inang ke inang yang lain.
Oleh karena itu, jika kamu memiliki teman yang memelihara tuma di kepalanya, kamu harus berhati-hati agar tuma tidak berpindah ke kepalamu.
Sama halnya dengan hewan penghisap darah lainnya, tuma juga dapat membuat kulit kepala gatal.
Belut Vampir (Lamprey)
Belut vampir adalah jenis hewan air yang langka.
Bentuknya hampir mirip dengan belut akan tetapi Lamprey dapat menghisap darah.
Lamprey dewasa dapat memiliki panjang hingga 1,2 meter dengan berat 2,3 kg.
Perbedaan antara lamprey dengan belut pada umumnya adalah kepala.

Belut vampir juga tidak memiliki rahang dan berbentuk seperti alat hisap.
Belut vampir juga katakan sebagai “Vampirnya para Ikan” karena tingkahnya yang mengerikan.
Lamprey menghisap darah mangsanya dengan menempelkan mulut cakramnya ke tubuh ikan yang besar dan melubanginya dengan gigi-giginya yang tajam.
Triatominae/lalat (Kissing Bugs)
Tritominae adalah jenis kepik yang menghisap darah.

Hindari memberi garukan di tempat yang digigit oleh Triatominae, karena garukan dapat membuat racunnya menyebar dan menimbulkan reaksi alergi.
Di beberapa habitat, Triatominae bisa berbahaya, karena bisa menyebabkan penyakit tidur pada manusia, demam, sakit kepala, dan kebingungan.
Hewan ini memiliki gigi yang tajam dan kasar untuk menembus kulit mangsanya. Ia kemudian merobek kapiler darah halus pada kulit mangsanya agar dapat menghisap darah.
Sedangkan untuk mencegah penggumpalan darah, ia menggunakan air liurnya yang terdapat dalam tabung sempit, lalu disemprotkan dari belalainya yang mengandung antikoagulan ke dalam luka.
Caplak (Tick)
Caplak atau kutu anjing ataupun kutu babi adalah hewan penghisap darah yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung penampung darah elastis dengan kapasitas mencapai 600 kali berat badan normal.

Caplak adalah serangga dari ordo Parasitiformes dan memiliki keterikatan dengan laba-laba, karena berasal dari kelas yang sama, yaitu Arachnida.
Sama halnya dengan pinjal, caplak tidak memiliki sayap dan antena, namun mampu menembus kulit dan sulit diusir.
Oleh sebab itu, kamu harus berhati-hati ketika beraktivitas di daerah yang hangat ataupun hutan yang dekat dengan perairan.
Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, namun caplak berbahaya karena dapat menularkan penyakit Lyme, Colorado tick fever, Rocky Mountain spotted fever, dan Q. fever.
Candiru
Selama ini yang dianggap sebagai ikan air tawar paling mematikan adalah piranha, padahal ada ikan yang ukurannya sangat kecil tetapi lebih mematikan bernama Candiru.

Candiru bertahan hidup dengan menghisap darah dari ikan-ikan yang berukuran besar.
Candiru juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui alat kelamin laki-laki yang suka kencing sembarangan di tepi sungai.
Kabar baiknya, ikan ini tidak ada di Indonesia.
Candiru akan memasuki alat kelamin laki-laki tanpa mereka sadari dan mereka akan sadar setelah merasakan sakit pada alat kelaminnya tersebut.
Candiru sangat mudah memasuki uretra dan ia akan mulai melancarkan aksinya, yaitu menghisap darah.
Candiru adalah ikan air tawar yang termasuk dalam keluarga ikan lele.
Candiru hidup di Sungai Amazon dan Sungai Oranoco.
Ikan ini lebih ditakuti oleh penduduk lokal daripada piranha.
Ikan ini dapat memiliki ukuran 1 hingga 2 inci dengan lebar 4 hingga 6 milimeter.
Bentuknya seperti belut namun hampir transparan, yang membuatnya susah dilihat di dalam air.
Candiru adalah ikan yang cepat, kuat, lembut dan licin, dan memiliki gigi yang tajam.
Itulah sebabnya, candiru menjadi salah satu ancaman utama di wilayah Sungai Amazon.
Kelelawar Vampir
Kelelawar vampir adalah satu-satunya mamalia penghisap darah.
Kelelawar vampir memiliki ukuran sepanjang 7 inci dan hidup di gua di wilayah Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Biasanya kelelawar ini menghisap darah hewan ternak seperti sapi dan kuda. ( Baca : Cara jitu mengusir kalelawar mengganggu )
Kelelawar vampir akan hinggap di tubuh mangsanya ketika malam semakin gelap, lalu dengan giginya yang tajam dan lidah yang panjang digunakan untuk menembus kulit mangsanya.
Jenis kelalawar penghisap darah memang jarang ditemui, namun hewan penghisap darah ini bisa menyebabkan penyakit rabies.
Burung Finch Vampir
Kebiasaan Burung Finch Vampire cukup mengerikan, yaitu melukai tubuh burung-burung yang ukurannya lebih besar dan menghisap darahnya.

Burung Finch Vampir adalah salah satu kutilang yang berasal dari Galapagos.
Namun burung ini berbeda dengan kutilang lainnya yang menggemari biji-bijian.
Bakteri vampir
Sebelumnya sudah disebutkan beberapa hewan penghisap darah yang berukuran kecil. Akan tetapi, ternyata masih ada yang jauh lebih kecil, yaitu bakteri vampir.

Bakteri ini dikenal sebagai predator terkecil di dunia. Ia memiliki nama latin Micavibrio aeruginosavorus.
Mangsa utama bakteri ini adalah bakteri lainnya. Bakteri vampir ini akan memasukkan giginya ke dalam dinding sel mangsanya dan menghisapnya.
Bakteri ini pertama kali ditemukan 30 tahun lalu, akan tetapi bakteri ini cukup sulit untuk diteliti, karena sering kali terkontaminasi dengan bakteri yang menjadi mangsanya.
Masalah utamanya adalah makanan dari bakteri ini sendiri, karena untuk menumbuhkan bakteri ini pada suatu media terkontrol, maka media tersebut juga harus berisi bakteri lainnya sebagai makanannya.
Dengan demikian, penelitian terkait Micavibrio aeruginosavorus menjadi sangat sulit untuk dilakukan.
Jangan khawatir terhadap bakteri penghisap darah ini, karena ia hanya memangsa bakteri lainnya dan makanan favoritnya adalah patogen Pseudomonas aeruginosa, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru.
Bakteri patogen tersebut sangat sulit untuk diatasi, karena ia biasannya terlapisi oleh lem yang tahan terhadap antibiotik.
Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk membunuh patogen tersebut adalah dengan mendatangkan pemangsa alaminya, yaitu Micavibrio aeruginosavorus, karena bakteri ini mampu menembus biofilm tersebut.
Itulah yang menjadi alasan mengapa penelitian terkait Micavibrio aeruginosavorus sangat diperlukan. Jika penelitian ini berhasil, maka Micavibrio aeruginosavorus akan menjadi antibiotik hidup pertama kali yang ada.
Ternyata tidak semua hewan penghisap darah membahayakan, contohnya saja Micavibrio aeruginosavorus.
Akan tetapi, sebagian besar hewan-hewan yang disebutkan di atas memang cenderung merugikan manusia dan hewan.
Oleh karena itu, apabila kamu berkunjung ke lokasi-lokasi yang menjadi habitat hewan di atas, maka pastikan kamu mengenakan pakaian yang dapat melindungi dari mereka.
Baca juga