Jenis Burung Jalak Paling Populer Anak Nongkrong Kicaumania

Jenis Burung Jalak Paling Populer Anak Nongkrong Kicaumania

Burung jalak memiliki ciri khas dengan kicaunya jenis burung jalak ini cukup banyak, dan masing-masing memiliki keistimewaan sendiri baik itu suara atau keindahan fisiknya.

Burung yang termasuk dalam jenis burung suku Sturnidae ini biasanya memiliki ukuran panjang tubuh sedang (rata-rata 20 s.d 25 cm), paruh lurus, dan panjang kaki proposional sesuai dengan besar tubuhnya

Selain itu juga cukup pandai menirukan suara kicauan burung lainnya, suaranya keras, dan sering kali sangat aktif untuk berkicau.

Oleh karena itu tidak heran jika banyak pencinta burung menyukainya dan rela merogoh kocek lebih dalam hingga jutaan untuk membelinya.

Namun tingkat popularitasnya yang tinggi juga mengancam keberadaannya di alam liar, sehingga untuk melindunginya dari kepunahan beberapa peraturan telah diterbitkan.

 

Salah satunya Perpu no.7 tahun 1999, di mana dalam peraturan ini diatur secara tegas bahwa jalak putih dan jalak Bali masuk ke dalam kategori hewan lindung.

Nah mau tau seluk beluk lebih dalam perihal jenis burung jalak, simak ulasannya berikut ini!

Burung Beo (Gracula regiosa)

Dari sekian banyak jenis jalak, mungkin beo menjadi primadona tersendiri di kalangan kicau mania karena memiliki keunikan untuk menirukan suara atau kata yang diucapkan manusia.

beo
burung beo

Terlebih lagi jika dilatih sedini mungkin, kemungkinan burung beo akan lebih cepat lagi beradaptasi dengan lingkungan manusia (termasuk agar lebih lihai menirukan suara manusia).

Keunikan ini mendapat perhatian tersendiri dikalangan ilmuwan, diduga keras bahwa jawabannya mungkin pada jaringan neuoran otak burung beo yang unik.

Dilansir dari Telegraph.co.uk, beo memiliki karakteristik otak yang sedikit berbeda dibandingkan dengan kebanyakan burung lainnya, sehingga mampu menirukan suara dengan baik.

Penemuan ini mungkin juga akan sedikit membantu mempelajari kemampuan saraf dan jalan kerja otak manusia dalam berbicara, menarik sekali bukan!

Kepandaian beo bisa kita katakan diatas rata-rata burung lainnya, bahkan bisa juga dilatih untuk hal lainnya.

Salah satunya adalah kemampuannya untuk menari, bisa dilatih dengan cara lebih sering memainkan alunan musik tertentu.

Menurut penelitian, sangat memungkinkan bagi burung beo untuk merespon ketukan musik sehingga akan memainkan gerakan unik tersendiri ketika terus dilatih.

Jenis beo juga beragam, selain dari beo biasa yang sudah cukup familiar di tanah air ada juga jenis lainnya seperti beo nias, beo Srilanka, beo enggano, dan masih banyak lagi.

Beo nias merupakan hewan khas Sumatera (terutama pulau Nias), ciri-cirinya bulu dominan hitam dan warna oranye pada paruhnya, serta memiliki ukuran badan yang relatif lebih besar dari kebanyakan jenis beo.

Ada juga Kakapo (beo tergemuk di dunia), jenis ini sudah sangat langka keberadaannya, termasuk juga hewan dilindungi.

Kakapo berasal dari Selandia Baru, hewan nocturnal (aktif pada malam hari) dan tidak bisa terbang karena sayap dan struktur tubuhnya tidak mendukung untuk terbang.

Jalak Bali

Jenis ini (nama latinnya Leucopsar rothschildi) jumlahnya bisa dihitung dengan jari di alam liarnya, kabar baiknya populasinya telah meningkat secara perlahan sejak tahun 2015.

Dari jumlahnya yang hanya sekitar 31 ekor di Taman Nasional Bali Barat, sekarang sudah berkembang menjadi kurang lebih 190an ekor, menurut data terbaru dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

Burung endemik pulau Dewata ini sangat khas (mudah dikenali), dan sudah dijadikan maskot daerah Bali sejak tahun 1991.

Ciri utama jenis jalak ini adalah warna bulunya yang dominan putih , kecuali area mata (pelupuk mata) berwarna biru dan warna gelap pada ujung ekornya.

bali
burung jalak bali

Serta kaki berwarna ke abu-abuan, sedangkan paruhnya didominasi warna biru, hitam dan kuning.

Dan tentunya jambul di kepalanya yang sangat mempesona, terutama pada jantan.

Besar tubuhnya setelah dewasa rata-rata sama dengan kebanyakan jenis burung jalak lainnya, sekitar 25 cm.

Jalak Bali suka memakan buah (terutama jambu dan pepaya), cacing, dan jangkrik.

Bali sendiri merupakan ikon wisata nasional, sehingga tak heran jika jalak Bali juga telah go internasional, bahkan ada beberapa daerah di luar negeri (seperti Jepang) yang telah berhasil menangkarkannya.

Meskipun demikian jumlahnya masih sangat terbatas, oleh karena itu kita biasanya hanya menemukannya di hutan lindung atau area penangkaran resmi.

Sebenarnya kita bisa juga memeliharanya di rumah, tapi harus memiliki sertifikat dari dinas terkait.

Jalak Kebo

Dengan nama latin (Acridotheres javanicus), merupakan salah satu jenis burung berasal dari pulau Jawa.

jalak kebo
jalak kebo

Jumlahnya yang masih cukup banyak di alam liar dan relatif mudah ditangkarkan, membuat jalak kebo tidak terancam punah (tidak termasuk dalam hewan yang dilindungi).

Nama kebo sendiri berasal dari kebiasaan burung ini yang suka hinggap di punggung kerbau (atau “kebo” dalam bahasa jawa), juga sering ditemukan pada area ladang tempat kerbau mencari makan.

Jka Anda masih ingat, kisah kerbau dan burung jalak ini juga sering dijadikan contoh sebagai simbol hubungan mutualisme (saling menguntungkan) pada pelajaran Biologi waktu SD!

Jenis jarak kebo bisa dibagi menjadi dua, mata putih dan mata kuning.

Jalak kebo bermata kuning kicauannya lebih nyaring dan indah didengar dibanding yang bermata putih.

Tapi jangan salah, bukan berarti yang bermata putih tidak bagus, bahkan jika dilatih dengan benar jenis ini juga mungkin bisa menirukan suara manusia seperti burung beo.

Si jantan biasanya lebih lincah berkicau (lebih aktif) dan memiliki warna bulu yang lebih mengkilap dibanding jalak kebo betina. Selain itu juga memiliki ukuran lebih besar dan jambul dekat paruhnya.

Sehingga tidak heran jika kebanyakan orang lebih menyenangi si jantan dari pada betina.

Meskipun jalak kebo cukup tahan akan panas terik sinar matahari karena habitat aslinya juga medan yang terik, perawatan yang baik sangat penting.

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah agar menempatkan sangkarnya pada lingkungan yang tidak terlalu ramai, jika tidak kemungkinan burung ini akan stress dan tidak nafsu makan sehingga mudah sakit.

Mesikipun diyakini asalnya dari pulau Jawa, jalak kebo juga dapat ditemukan di Bali bahkan hingga pulau Sumatera dan Kalimantan.

Burung Jalak Putih (Si Bodas)

Sesuai namanya, jalak ini memiliki bulu dominan putih (sehingga tidak heran orang Sunda juga menyebutnya bodas) dan dengan sedikit warna gelap hideung (hitam) pada ujung ekor dan sayapnya.

burung putih
jalak putih

Burung dengan nama latin Acridotheres Melanopterus ini sekilas mirip dengan jalak Bali, tapi tidak memiliki jambul dan memiliki warna kuning disekitar matanya.

Paruhnya tidak bengkok, melainkan lurus,dan besar tubuhnya sama halnya dengan kebanyakan jenis jalak lainnya yaitu sekitar 20-25 cm.

Cara membedakan betina dan jantan tidak terlalu sulit bagi yang sudah familiar, tapi sebaliknya bakal tidak mudah bagi orang awam.

Secara umum, jantan cenderung memiliki kepala dan badan dengan ukuran yang lebih besar dibanding betina.

Suara jantan ketika dipegang dengan tangan biasanya sering mengeluarkan bunyi “kek”.

Ciri lainnya, area sekitar mata biasanya memiliki warna kuning yang lebih pekat konstrasinya, dan warna ungu kebiruan pada area duburnya.

Sebaliknya jalak bodas betina memiliki ciri kebalikan dari jantannya, biasanya mengeluarkan suara ‘kik’ ketika dipegang dengan tangan, dan memiliki warna kuning yang lebih pudar pada area sekitar mata.

Untuk mengecek tingkat konsentrasi kepekatan warna area matanya, bisa terlihat lebih jelas ketika diamati pada siang hari di bawah sinar matahari secara langsung.

Di habitat liarnya burung ini hidup secara berkelompok, walaupun cenderung dalam kelompok kecil terdiri dari 4 s.d 5 ekor .

Sekali bertelur, biasanya hanya menghasilkan 2 s.d 3 ekor anakan, jumlah yang rendah untuk ukuran burung sehingga makin rentan terhadap kepunahan jika tidak dilindungi.

Jalak putih tidak hanya ditemukan di pulau Jawa, tapi juga telah menyebar di beberapa pulau lainnya di Indonesia seperti Sumatera dan Kalimantan.

Nampaknya setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri, dan yang berasal dari pulau Jawa lebih banyak diminati karena biasanya memiliki bulu yang lebih indah atau mungkin juga karena faktor kelangkaannya di pasaran.

Burung Jalak Suren

Salah satu jenis jalak yang sangat digandrungi oleh kebanyakan pecinta burung karena memiliki kelebihan tertentu, termasuk suara yang kuat dan nyaring.

Jalak suren (nama latinnya Sturnus contra) mungkin tidak semahir burung beo dalam menirukan suara manusia, tapi bisa mengeluarkan suara sangat mencolok dan lebih kuat.

Makanya tidak heran banyak yang menggunakannya untuk membantu menjaga rumah.

Ya tidak salah, burung ini dapat bersuara nyaring dan berisik sekali tanpa rasa takut ketika orang tak dikenal menyatroni rumah kalian.

Saat masih muda, paruhnya biasanya memiliki bintik kecoklatan dan akan menghilang sendiri ketika sudah beranjak dewasa. Ciri khas lainnya adalah jambul klimis hitam pekat pada kepala.

burung suren
jalak suren

Memiliki ukuran badan sedang (20-24 cm), warna bulu hitam pada bagian atas punggung, leher dan kepala, dan sedikit bulu berwarna putih sekitar kelopak mata yang berwarna oranye kekuningan.

Ada juga jalak suren Malaysia, perbedaannya adalah pada pangkal paruhnya yang berwarna oranye dan memiliki bulu dahi berwarna putih.

Mespkipun terkenal dengan kelantangan kicauannya, latihan tetap diperlukan agar cepat gacor (terutama untuk jalak suren yang masih muda).

Pemberian pakan juga sangat berpengaruh, jalak suren muda akan cenderung lebih cepat gacor jika diberi asupan makanan yang tepat.

Makanan jalak suren peliharaan dapat berupa voer, buah-buahan (umumnya pisang dan papaya), dan makanan tambahan agar cepat gacor.

Beberapa contoh variasi makanan tambahan yang sering direkomendasikan adalah kroto segar, jangkrik, cacing, dan ulat sutra.

Burung Jalak Thailand (Sturnus nigricollis)

Jenis ini penyebarannya sangat luas mencakup beberapa wilayah di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Laos, Myamar, Vietnam, Kamboja, Brunei, dan tentu saja juga sudah cukup terkenal di Indonesia.

Atau sering juga dipanggil jalak Hongkong oleh para pedagang burung.

Sekilas fisiknya cukup mirip dengan jalak suren, namun ukuran tubuhnya sedikit lebih besar.

burung jalak thailand
jalak thailand

Perbedaan lainnya, jalak Thailand memiliki bulu berwarna putih pada dagu dan kepalanya. Dan adanya warna bulu hitam seakan-akan membentuk mantel di lehernya.

Untuk sayapnya didominasi bulu berwarna hitam hingga ke ekornya, dan bulu berwarna putih untuk bagian bawah badan hingga ujung ekor. Serta adanya lingkaran warna kuning pada matanya.

Perbedaan yang jelas lainnya adalah dari segi bidang dada yang lebih lebar dan ketika jalan atau waktu berdiri lebih tegak.

Di habitat liarnya, makanan utamanya adalah serangga ukuran agak besar seperti kupu-kupu dan belalang, juga cukup doyan memakan jangkrik dan ulat hongkong.

Betinanya sekali bertelur bisa menghasilkan sekitar 3 s.d 4 anakan, dan biasanya jarang gagal saat pengeraman dari telur hingga menetas.

Penutup

Sebenarnya masih banyak lagi jenis burung jalak yang tidak dibahas pada artikel ini, namun jenis di atas adalah yang sudah cukup familiar di tanah air.

Adapun beberapa jenis lainnya adalah jalak rio (Scissirostrum Dubium,burung endemik pulau Sulawesi), jalak sutra (asli dari China), jalak mawar (Pastor roseus, biasanya ditemukan di wilayah Asia Selatan and Timur Tengah), jalak golden (Lamprotornis regius, berasal dari wilayah benua Afrika), dan masih banyak lagi.

Bagaimana, jenis mana yang menjadi favorit kamu?

Baca juga