Jenis Burung Paruh Bengkok Peliharaan Idaman Kicaumania

Jenis Burung Paruh Bengkok Peliharaan Idaman Kicaumania

Tidak dipungkiri bahwa jenis burung paruh bengkok sudah menjadi primadona di kalangan kicau mania, dan jenisnya pun sangat beragam dari mulai suaranya yang khas hingga keunikan warna bulunya yang cantik indah dipandang.

Meskipun demikian, tidak semua masuk dalam kategori jenis binatang hias yang dapat dipelihara secara pribadi, sebagian dilindungi undang-undang karena sudah menjadi langka dan terancam punah.

Sebagai contoh, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) No. 20 tahun 2018, yang di mana pokok isinya bertujuan untuk melindungi seluruh populasi langka jenis burung paruh bengkok di kawasan Wallacea.

Yang dimaksud kawasan Wallacea adalah area biogeografis meliputi kepulauan bagian tengah Indonesia termasuk pulau Sulawesi, Maluku, dan pulau-pulau kecil lainnya,terpisah oleh selat dan laut dalam, serta tidak termasuk dari geografis paparan benua Australia dan Asia.

Peraturan ini diterbitkan untuk menggantikan Perpu sebelumnya (Perpu No. 7 tahun 1999) yang dinilai sudah tidak cukup efektif untuk melindungi hewan yang sudah terancam punah di kawasan Wallacea.

Terlepas dari ancaman kepunahan ini, bukan berarti kita sudah tidak bisa menikmati keindahan burung paruh bengkok ini sebagai peliharaan di rumah.

Selama kita bisa menangkarkannya kenapa tidak, yang dilarang adalah memburunya di alam liar untuk diperdagangkan di pasar gelap.

Selain itu masih banyak jenisnya yang tidak terancam punah, sehingga tidak dilindungi undang-undang secara ketat.

Jika Anda memang kicau mania sejati, tidak ada salahnya meluangkan waktu beberapa menit untuk mengenal lebih dekat beragam jenis burung paruh bengkok berikut ini.

Lovebird

Tentu jenis ini sudah tidak asing lagi bagi pencinta burung, suara ngekek-nya yang khas dan bulunya yang cantik sudah sangat lazim kenapa banyak orang suka memeliharanya.

lovebird
lovebird

Belum lagi harganya di pasaran cukup tinggi, bahkan jika sudah menang kontes harganya bisa bikin geleng-geleng.

Kabar baiknya lovebird cukup mudah untuk diternakkan, dan dengan modal ternak yang sedikit kita bisa meraup untung berlipat-lipat jika berhasil.

Lovebird, termasuk dalam genus Agapornis, adalah hewan sosial suka hidup dalam kelompok (5 s.d 10 ekor) di alam liarnya, dan uniknya lagi biasanya hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya, oleh karena itu kita sebut “love bird”.

Keunikan lainnya adalah ukurannya yang relatif mungil jika dibandingkan dengan kebanyakan jenis burung paruh bengkok lainnya, bobot hanya sekitar 30 s.d 60 gram dan panjangnya 13 s.d 17 cm.

Seperti kebanyakan jenis burung lainnya, cara lovebird bereproduksi adalah dengan cara bertelur (biasanya sekitar 3 s.d 6 telur untuk sekali reproduksi, dengan durasi waktu sekitar 22 hari untuk pengeraman).

Kebanyakan lovebird suka mendiami wilayah dengan iklim tropis dan subtropis, dan biasanya bersarang di area kering (seperti lubang pohon, cabang/ranting pohon, lubang lumpur yang telah mongering, atau bangunan kosong sekitar perkebunan).

Dengan tingkat kemampuan adaptasinya yang bagus, penangkaran lovebird telah menyebar ke hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Karena hal ini pulalah sekarang jenis sangat macam-macam, apalagi jika kita tinjau dari hasil perkawinan silangnya.

Tapi kalau ditinjau secara taksonomi, burung lovebird dapat diklasifikasikan menjadi 9 spesies utama.

Madagascar lovebird, nama latinnya Agapornis cana, tidak ditemukan d itempat lain selain di kepulauan Madagaskar.

8 jenis lainnya adalah lovebird fischeri (Agapornis fischeri), Masked lovebird (Agapornis personata), lovebird muka salem (Agapornis roseicollis), Black-cheeked lovebird (Agapornis nigrigenis), Nyasa lovebird (Agapornis lilianae), Black-collared lovebird (Agapornis swindernia), Redfaced lovebird (Agapornis pullaria), dan Abyssinian lovebird (Agapornis taranta). 

Baca : Jenis burung lovebird paling laris dipelihara kicaumania                                                                 

Nama-nama ini bisa dibilang masih cukup asing ditelinga orang Indonesia, karena di tanah air jenis lovebird hanya dibedakan dua ketegori; non-kacamata dan berkecamata.

Berkecamata artinya terdapat semacam lingkaran yang mengelilingi kelopak matanya, lingkaran ini biasanya berwarna-warni.

Bagi banyak penghobi, lovebird berkecamata dihargai lebih mahal dari non-kacamata karena faktor keindahan.

Burung Kasturi

Salah satu jenisnya yang terkenal tentu saja katsuri Ternate, namun sayang sudah cukup langka dan termasuk hewan yang dilindungi oleh undang-undang.

burung katsuri
burung katsuri

Katsuri biasanya ditemukan berpasangan atau terkadang berkelompok (4 s.d 10 ekor) di habitat liarnya, dan sangat menyukai buah, nektar bunga, dan madu.

Katsuri Ternate, seperti namanya merupakan hewan endemik asli kawasan Wallacea, lebih tepatnya sekitar kepulauan Maluku dan sekitarnya.

Kerena tingkat permintaannya yang cukup tinggi di pasar gelap dan ketersediaannya yang semakin langka di alam bebas, burung ini memiliki harga jual yang mahal.

Belum lagi masalah kerusakan hutan tempat habitat aslinya dan sulit untuk ditangkarkan, membuat burung Ternate semakin terancam keberadaannya.

Adapun karakteristik katsuri Ternate dewasa biasanya memiliki bulu merah (dominan) di badannya, bulu kuning pada lipatan sayapnya, sayap berbulu hijau daun, dan memiliki rata-rata panjang tubuh kurang lebih 25 s.d 30 cm.

Paruh bengkoknya berwarna jingga, dengan pangkal paruh warnanya lebih gelap. Selain itu, paha dan ujung ekor bulunya tampak bewarna hijau.

Ciri lainnya, bola mata tampak berwarna jingga /merah, dan memiliki lingkaran abu-abu di sekitar matanya.

Burung Kakaktua

Siapa yang tidak suka kakaktua, keindahan bulunya tiada duanya dan juga memiliki suara nyaring yang merdu untuk didengar. Tidak hanya itu, kakaktua juga memiliki bulu indah menawan.

burung kakatua
burung kakatua

Seperti lovebird, kakaktua juga sering kita jumpai di panggung sirkus atau acara hiburan lainnya karena memiliki tingkat kecerdasan tinggi sehingga mudah dilatih.

Jenisnya cukup beragam dan sebagian besar sudah familiar di telinga, beberapa diantaranya sebagai berikut.

Kakaktua rawa

Seperti namanya, habitat aslinya adalah daerah rawa karena sangat menyukai biji-bijian liar dari varietas tanaman rawa, meskipun juga doyan dengan jagung dan gandum.

Burung asli dari daerah Papua ini bisa dibilang cukup besar dari segi ukuran tubuhnya, berat sekitar 300 s.d 600 gram dengan ukuran tinggi badan hingga 41 cm.

Ukuran kakaktua jantan biasanya lebih besar dari pada betina, dan cukup sering ditemukan berpasangan di alam liarnya.

Kakaktua putih

Sudah ditebak, memiliki warna dominan putih dibadannya, hanya paruhnya berwarna hitam dan ekornya sedikit tampak berwarna kuning.

Memiliki bobot tubuh sekitar 800 gram (jantan) dan 400 gram (betina), jantan juga cenderung memiliki ukuran paruh yang lebih besar.

Salah satu habitat aslinya adalah kawasan hutan tropis di Maluku Utara, meskipun sekarang sudah cukup sulit menemukan burung ini di alam liarnya.

Kelebihan kakaktua putih adalah usianya yang panjang, bisa mencapai puluhan tahun.

Kakaktua galah

Merupakan salah satu burung khas benua Australia, dan masih banyak populasinya di alam liar karena kebijakan pemerintah setempat yang sangat ketat melindunginya.

Kabar baiknya, beberapa Negara (seperti Belanda, Jerman, dan Afrika Selatan) juga sudah berhasil menangkarkannya di luar Australia.

Kakaktua Maluku

Merupakan hewan asli daerah Maluku, dan juga mampu hidup dengan usia yang panjang (bahkan hingga 70 tahun).

Uniknya, si jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil jika dibandingkan dengan betina.

Termasuk burung dengan ukuran tubuh yang besar, berat badan bisa lebih dari 8,5 kg dan tinggi badan sekitar 45 s.d 50 cm.

Burung Parkit

Meskipun berukuran kecil, penggemar burung parkit sudah cukup banyak di tanah air, dan yang paling umum adalah burung parkit Australia.

burung parkit
burung parkit

Penangkaran burung parkit Australia sendiri sudah cukup lama, sehingga tidak heran kita bisa menjumpai corak kombinasi warna pada bulunya yang beragam (meskipun tidak jauh dari warna aslinya yaitu biru, kuning, dan abu-abu).

Parkit sangat menyukai makanan jenis biji-bijian, sayuran, dan buah, serta memiliki kecenderungan untuk memiliki satu pasangan (monogami).

Penangkarannya juga tidak terlalu sulit, buktinya sudah banyak orang yang berhasil menangkarkannya.

Ada juga jenis parkit dengan ukuran tubuh yang lebih besar, contohnya Slaty-Headed (masih jarang di pasaran). Jenis ini bisa lebih mudah kita temukan di pegunungan Himalaya (India, Nepal, Bhutan, dan Pakistan).

Burung Nuri

Sama seperti kakaktua dan lovebird, burung nuri juga cukup pintar bahkan terkadang bisa sedikit meniru suara manusia. Maka tak heran harganya juga tidak bisa dianggap remeh.

burung nuri
burung nuri

Habitat aslinya untuk wilayah Indonesia meliputi Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dan jenisnya juga sangat banyak.

Black Capped Lory

Habit aslinya di Papua, Ternate, dan Ambon, dan juga suka disebut nuri kepala hitam,

Nama latinnya Lorius Lory.

Selain kepintarannya untuk meniru suara manusia, bulunya juga indah berwarna mencolok.

Chalcopsitta Duivenbodei (nuri coklat)

Bulu badannya sebagian besar berwarana coklat, sedikit kekuningan untuk bagian tertentu (terutama pada pangkal sayap dan area sekitar paruhnya).

Panjangnya bisa mencapai lebih dari 30 cm, dan berat badan sekitar 200 s.d 300 gram.

Sedangkan untuk paruh bengkoknya biasanya memiliki warna hitam cukup gelap.

Dan juga cukup pintar untuk membuat sarang pada saat masa kawin tiba, sarang biasanya dibuat pada dahan pohon besar.

Alisterus amboinensis (nuri raja Ambon)

Memang tidak ada habisnya jika kita membahas fauna khas Indonesia Timur, salah satunya ya nuri raja Ambon ini.

Jenis nuri ini termasuk dalam genus Alisterus (King Parrot), sejajar dengan Alisterus chloropterus (nuri raja Papua) dan Alisterus scapularis (nuri raja Australia).

Dengan bulu ekor yang panjang terurai, tentunya sangat indah dipandang. Maka tak heran jika dinobatkan sebagai fauna identitas unggulan dari Maluku.

Termasuk fauna langka yang dilindungi undang-undang, karena jumlah populasinya di alam liar sudah sangat sedikit.

Jenis lainnya

Sangat banyak, diantaranya nuri Talaud, nuri Tanau, pygmy parrot (nuri kate) dan beragam jenis nuri lainnya dari benua Australia.

Burung Macaw

Burung paruh bengkok sangat banyak jenisnya, dan tidak lengkap rasanya jika kita tidak membahas burung macaw (yang sudah cukup buming di tangkarkan di Indonesia).

burung macaw
burung macaw

Keindahan bulu dan untaian ekornya yang panjang menjadikan alasan utama kenapa burung ini sangat digemari banyak orang, macaw dipelihara karena keindahannya bukan suara kicauannya.

Menariknya lagi, Macaw bisa dilatih sehingga juga cukup sering kita jumpai pada panggung hiburan binatang. Sering kali dilatih untuk free flight, terbang bebas dan bisa kembali ke tangan Anda.

Dan meskipun kicauannya tidak terlalu menarik, namun burung ini bisa juga berpotensi untuk dapat menirukan satu atau dua kata suara manusia.

Sehingga tidak heran harga jualnya bisa membuat kita mengerutkan dahi.

Harga tergantung dari seberapa unik burung tersebut (kepintarannya, kejinakannya, dan perpaduan warna cantik pada bulunya).

Jenis yang paling mahal adalah Scarlet Macaw, harganya bisa tembus hingga Rp. 100 juta. Sedangkan Green Wing Macaw (kisaran harganya Rp 60 juta) dan Blue & Gold Macaw (kurang lebih Rp 30 jutaan).

Harga anakan burung Macaw juga sudah cukup mahal, tergantung usia dan kualitasnya. Biasanya anakan baru bisa dijual ketika sudah berumur 14-28 hari.

Demikian beberapa jenis burung paruh bengkok, menarik bukan?

Semoga bermanfaat!

Baca juga