Jenis Menu Makanan Bebek Paling Topcer

Jenis Menu Makanan Bebek Paling Topcer

Jenis makanan bebek cukup beragam, meskipun demikian sangat penting bagi peternak untuk dapat memilih pakan yang tepat sehingga pertumbuhan bebek bisa maksimal dan tentunya dengan biaya yang serendah mungkin.

Ternak bebek nampaknya semakin popular, terutama untuk jenis bebek pedaging. Tidak seperti dahulu, di mana tujuannya lebih difokuskan untuk produksi telur, kebanyakan peternak sekarang berorientasi pada dagingnya.

Kebutuhan daging bebek cukup tinggi, sekitar 75 ribu ton per tahun (data terakhir tahun 2018 kemarin) – dilansir dari Bisnis.com.

Sementara itu produksinya dari peternak lokal masih jauh dibawah kebutuhan nasional, hanya bisa menyuplai sekitar 60-70 persen dan sisanya masih kita impor.

Dengan kata lain potensi ternak bebek masih terbuka lebar, karena permintaannya yang lebih tinggi dari produksi nasional.

Jenis bebek beragam, diantaranya sudah tersedia khusus untuk petelur atau pedaging. Tapi kenyataan dilapangan, kebanyakan peternak masih berorientasi pada keduanya agar mendapatkan hasil yang optimal.

Adapun beberapa jenis bebek yang sudah umum diternakkan di tanah air sebagai berikut:

  1. Bebek Bali, tentu saja sesuai namanya berasal dari Bali. Kemampuan bertelurnya tidak terlalu bagus, sehingga cukup dijadikan bebek pedaging. Dalam setahun hanya bisa menghasilkan 140 s.d 150 telur.
  2. Bebek jawa, salah satu bebek asli daerah Indonesia, khususnya pulau Jawa. Kemampuan bertelurnya cukup tinggi, 250 s.d 300 telur per tahunnya dan biasanya akan tetap produktif sampai usia 2 tahun.
  3. Bebek Kalimantan seperti bebek alabio dan nunukan. Memiliki ukuran badan lebih besar dari bebek Jawa, begitu juga dengan ukuran telurnya. Mampu menghasilkan telur 150 s.d 225 setiap tahunnya, cukup produktif.
  4. Bebek Indian Runner, banyak yang mengatakan berasal dari Beglia dan Belanda. Sekilas cukup mirip dengan bebek Jawa, namun produktivitas bertelurnya lebih rendah hanya sekitar 150 s.d 250 butir per tahun.
  5. Bebek khusus pedaging, contoh; bebek peking, muscovi, dan aylesbury. Jenis ini biasanya memiliki ukuran badan lebih besar, dan juga cepat pertumbuhannya

Apapun jenis bebeknya, pemberian pakan yang tepat sangat berpengaruh pada keberhasilan peternakkan Anda.

Sayangnya tingginya harga pakan sering kali menjadi batu sandungan terberat, selain itu ada juga jenis pakan tertentu yang ketersediannya tidak pasti.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperluas pengetahuan Anda tentang alternatif pakan bebek sehingga tidak tergantung pada satu jenis pakan tertentu. Dan tentunya hal ini juga berguna untuk memangkas biaya pengeluaran pakan serendah mungkin!

Sebagai referensi umum, berikut beberapa jenis makanan untuk bebek yang sudah sering digunakan dan sebagian mungkin belum Anda ketahui:

Bekicot

Bekicot (nama latinnya Achatina fulica) termasuk dalam hewan kecil jenis moluska (tubuh lunak) dan cukup mudah kita temukan pada area sawah atau tempat lainnya yang lembap.

bekicot
bekicot

Jenis pakan ini selain tinggi akan nutrisi untuk kesehatan bebek, juga tentunya murah meriah apalagi saat musim hujan (lebih mudah ditemukan). Paling kendalanya akan lebih sulit kita temui saat musim kemarau.

Cara pembuatan pakan ini tidak sulit, bisa dikerjakan oleh kebanyakan orang bahkan orang awam yang pertama kali terjun pada bidang peternakan.

  1. Siapkan bekicot secukupnya, kemudian rebus pada air yang sudah ditambahkan garam (takarannnya untuk setiap 50 kg bekicot memerlukan 20 liter air dan 1 kg garam).
  2. Garam berfungsi mengurangi dan menghilangkan lendir dari daging bekicot.
  3. Rebus selama kurang lebih 15 menit.
  4. Angkat dan tiriskan, kemudian buang cangkangnya.
  5. Jemur daging bekicotnya hingga cukup kering,

Setelah kering, giling atau tumbuk menjadi bubuk, cukup simpel ya!

Bisa juga tidak memakai garam agar biaya pakan lebih ngirit lagi, tapi biasanya butuh waktu lebih lama untuk merebusnya karena lendir lebih sulit hilang.

Keong Emas

Bagi sebagian orang awam, keong emas (nama latinnya Pomacea canaliculata) mungkin disamakan dengan bekicot, pada hal berbeda meskipun keduanya termasuk jenis moluska.

keong emas
keong emas

Seperti halnya bekicot, keong emas bisa menjadi hama tanaman, terutama untuk tanaman padi.

Kabar baiknya, keong emas juga bisa dijadikan pakan ternak untuk bebek dan itik (hewan ternak mirip bebek tapi tubuhnya lebih ramping, biasanya jalannya lebih tegak dan lebih cepat dibanding bebek).

Pengolahan pakan keong emas sama dengan bekicot, atau bisa juga langsung diberikan ke bebek untuk keong emas yang berukuran kecil.

Limbah Tauge

Pakan bebek ini berasal dari sisa (limbah) produksi pengayaan tauge, terdiri dari pecahan-pecahan tauge dan kulit kacang tauge (hijau /sedikit kuning warnanya), dan sangat umum dibuang begitu saja oleh para pedagang di pasar sayur.

tauge
tauge

Sekilas jumlahnya tidak seberapa, tapi jika dikalkulasikan dalam satu kota, jumlahnya bisa juga cukup untuk mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Contoh untuk kota Bogor, limbah tauge bisa mencapai 1,5 ton per harinya (sumber, Rahayu et al., 2010).

Nah untuk itu tidak salahnya kita memanfaatkan peluang ini, karena limbah tauge kandungan gizinya (termasuk protein) juga tidak kalah dibanding jenis pakan lainnya.

Karena limbah tauge pada dasarnya adalah sayuran, bisa dicampurkan dengan pakan jenis karbohidrat seperti dedak padi atau gilingan jagung kuning pakan ternak.

Dedak Padi

Dedak padi adalah hasil sampingan dari penggilingan padi (atau gabah bahasa Jawa-nya) menjadi beras, dan pada dasarnya tidak sama dengan bekatul.

dedak padi
dedak padi

Bekatul biasanya lebih mahal dibanding dedak padi, karena teksturnya lebih halus dan merupakan hasil produk sampingan dari penggilingan padi setelah dedaknya.

Karena itu biasanya dedak padi lebih sering digunakan untuk pakan bebek karena harganya yang lebih murah dan juga kandungan protein dan serat yang tinggi (sangat bagus membantu hewan ternak tidak mudah sakit).

Yang menjadi catatan disini — gunakan dedak padi secukupnya, jika diberikan secara berlebihan (lebih besar dari 30 persen dari total jumlah pakan) bisa meningkatkan risiko pertumbuhan unggas tidak maksimal karena dedak padi mengandung asam fitat yang dapat menghambat penyerapan fosfor.

Untuk mempercepat pertumbuhan bebek (terutama untuk tipe pedaging), jenis makanan dengan kandungan tinggi karbohidrat diperlukan, salah satu contohnya biji jagung.

Jagung

Pipilan biji jagung merupakan salah satu pakan utama ternak di Indonesia, termasuk untuk bebek.

jagung
jagung

Budidayanya yang mudah dan harganya juga relatif murah, membuat pakan ini menjadi andalan untuk membantu memacu pertumbuhan bebek lebih cepat.

Bahkan tidak jarang juga menjadi bahan utama pada kebanyakan industri pakan ternak yang sudah jadi.

Biji yang berasal dari tanaman serealia ini kaya akan karbohidrat kompleks, sehingga dapat membantu manjaga nafsu makan bebek dan menaikkan berat badannya lebih cepat.

Tanaman jagung nampaknya juga mirip seperti pohon kelapa, di mana semuanya dapat digunakkan.

Kulit jagung dan batangnya dapat menjadi pakan ternak berkadar air tinggi (silase), cocok sekali jika Anda juga berternak sapi.

Bongkolnya pun bisa difermentasikan menjadi pakan ternak tinggi akan protein.

Luar biasanya lagi tanaman jagung bisa panen lebih cepat dibanding pohon kelapa.

Jadi tidak ada salahnya menanam jagung jika memiliki lahan yang luas, selain bisa menjadi jenis makanan untuk bebek sendiri bisa juga dijual langsung ke industri pakan.

Apa lagi harganya sekarang lagi bagus ditunjang dengan adanya Perpres HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yang baru direvisi, membuat harga jagung sekarang cukup menjanjikan sekitar Rp 3 ribuan per kg dibanding sebelum revisi yang hanya dihargai Rp 1.000 s.d Rp 1.500!

Walaupun kita mengejar harga pakan semurah mungkin, tentu saja jangan sampai mengorbankan kualitasnya.

Pakan jagung yang baik harus memiliki kadar air yang rendah, lebih kecil dari 13 persen.

Pastikan juga kualitas fisiknya dalam keadaan baik (misal tidak terlihat jamuran atau berkutu). Sebisa mungkin pilih biji jagung yang warnanya seragam (homogen)!

Ampas Tempe dan Tahu

Tempe dan tahu sama-sama diproduksi dengan kedelai sebagai bahan utamanya, dan dalam pengolahan tersebut tidak semua kedelai berhasil diolah 100 persen, sisanya terbuang percuma menjadi limbah yang bisa mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan baik.

Jangan khawatir, limbah ini bisa kita manfaatkan jika dikelola dengan baik, bahkan masyarakat Jawa telah bisa mengolahnya menjadi makanan berupa “tempe gambus” yang layak untuk dimakan.

tahu tempe
tahu tempe

Cara lainnya adalah dengan memanfaatkan limbah atau ampas ini menjadi pakan ternak, dan caranya tidak sulit.

  1. Kumpulkan ampas tempe atau tahu secukupnya, usahakan yang masih segar belum tercemar.
  2. Tambahkan sedikit garam atau ikan asin, kemudian bisa langsung diberikan ke hewan ternak.
  3. Atau bisa juga dengan mengeringkan ampas terlebih dahulu, dengan cara dijemur. Setelah itu bisa ditumbuk atau digiling menjadi tepung pakan.

Ampas Singkong (Onggok)

Singkong tinggi akan karbohidrat dan dapat diolah menjadi tepung, dan dalam proses pengolahan tepung inilah dihasilkan produk sampingan yang dinamai “onggok”.

ampas singkong
ampas singkong

Meskipun limbah, onggok masih mengandung beberapa nutrisi bagus untuk hewan ternak diantaranya; karbohidrat, lemak, dan protein.

Agar hasilnya maksimal, onggok harus diolah dengan benar untuk menjadi salah satu jenis makanan untuk bebek yang mengandung nilai gizi tinggi.

Pengolahan onggok biasanya dengan menjemur ampas singkong langsung di bawah sinar matahari hingga kering sempurna, kemudian difermentasikan dengan Aspergillus niger (semacam jamur) selama beberapa hari.

Bisa juga ditambahkan campuran amonium sulfat dan urea (untuk nitrogen anorganik), sehingga onggok yang dihasilkan memilki kandungan energi yang lebih tinggi.

Onggok biasanya masih memiliki kandungan serat kasar yang tinggi, oleh karena itu penggunaannya sebagai pakan bebek sabaiknya tidak berlebihan.

Biji Kecipir

Kecipir (nama latinnya Psophocarpus tetragonolobus) termasuk dalam golongan tanaman sayuran, dan bijinya dapat kita gunakan sebagai pakan ternak dengan kandungan protein yang tinggi.

biji kecipir
biji kecipir

Untuk orientasi pakan ternak, kecipir biasanya dipanen saat sudah cukup tua (bijinya sudah matang).

Yang perlu diperhatikan, biji kecipir mengandung zat antinutrien (tannin) yang bisa menyebabkan keracunan jika diberikan secara berlebihan, terutama untuk biji berwarna merah dan coklat. Oleh karena itu, pengolahannya harus hati-hati!

Merendamnya dengan air garam mungkin dapat sedikit membantu menghilangkan tannin, atau bisa juga dengan hanya memilih biji kecipir warna putih (kandungan tanninnya lebih rendah).

Pakan Pabrikan (Konsentrat)

Tentu saja yang menjadi andalan utama adalah pakan konsentrat yang sudah jadi, dapat kita beli langsung dari pabrik atau di toko peternakan.

Pakan jadi ini biasanya sudah tidak perlu dicampurkan dengan bahan lain (cukup praktis), bisa langsung diberikan ke bebek, (tapi juga sangat dianjurkan untuk membaca petunjuk penggunaannya agar tidak salah).

Tersedia dalam beberapa varian, tergantung tekstur dan kategori fase pertumbuhan bebek.

  1. Berdasarkan tekstur, kita bisa memilih; pellet (butiran), remah (butiran lebih halus), dan mash (teksturnya lebih halus lagi).
  2. Sedangkan berdasarkan fase pertumbuhan hewan ternak terdiri dari; fase awal, grower, dan layer.

Penutup

Perlu juga diperhatikan takaran jumlah “protein minimal” untuk setiap kategori fase pertumbuhan bebek.

  1. Fase awal (usia dibawah 8 minggu), setidaknya membutuhkan asupan protein minmal 20 s.d 22 persen.
  2. Fase grower (usia 8 s.d 18 minggu), jumlah protein dari pakan yang dibutuhkan minimal 17 s.d 19 persen.
  3. Fase layer (18 s.d 27 minggu), membutuhkan setidaknya 15 s.d 17 persen asupan protein (sumber Grow your own animal farm, Cahyo Saparinto — 2013)

Pemberian pakan bebek sebaiknya bervariasi, jangan hanya tergantung pada jenis pakan tertentu! Hal ini bisa disesuaikan dengan sumber daya yang ada disekitar kita.

Baca juga