Mitos Kejatuhan Cicak, Jangan Terlalu Serius

Mitos Kejatuhan Cicak, Jangan Terlalu Serius

Berbicara soal urban legend dan mitos disekitar kita memang tidak ada habisnya, dan pada kesempatakan kali ini kita akan mengulas mitos kejatuhan cicak yang sebagian mungkin bisa membuat kalian mengerutkan dahi.

Cicak, orang kampung sering memanggilnya “cecak”, termasuk golongan hewan reptil yang cenderung lebih aktif pada malam hari (hewan nocturnal).

cecak
cecak

Ukurannya untuk kategori reptil cukup kecil, rata-rata panjangnya tidak lebih dari 10 cm, tapi cukup lincah bergerak.

Kakinya memiliki bantalan adhesive (seperti karet yang lengket), sehingga sangat handal untuk memanjat pohon, dinding, plafon atap rumah, dan bahkan permukaan yang halus seperti kaca.

Meskipun lihai dalam memanjat, tampaknya cicak tidak menyukai permukaan bidang yang sangat licin, ketidaknyamanan ini biasanya ditandai dengan sedikit mengangkat tegak tubuhnya ketika berjalan.

Reptil kecil ini memiliki nama latin Cosymbotus platyurus dan biasanya sering mengeluarkan bunyi “cak cak cak”, mungkin atas dasar bunyi ini orang memanggilanya cecak.

Cicak termasuk dalam suku Gekkonidae, sama seperti tokek dan sebangsanya.

Kulitnya beragam ada yang abu-abu, putih kekuningan, hitam, atau bisa juga coklat kemerahan menyesuaikan dengan lingkungan habitat dimana mereka tinggal.

Cosymbotus platyurus (cicak tembok) hanya satu dari beragam jenis cicak, adapun jenis lainnya yang mungkin juga cukup familiar kita kenal adalah sebagai berikut:

  1. Hemidactylus frenatus, atau juga sering disebut cecak kayu. Karakteristik tubuhnya lebih kurus dibanding Cosymbotus platyurus, dan lebih menyukai media papan kayu atau pohon sebagai habitatnya.
  2. Hemidactylus frenatus atau cecak gula. Ukurannya lebih kecil dibanding hemidactylus frenatus dan cosymbotus platyurus. Memiliki tubuh yang cukup transparan hampir serupa daging, dijamin bikin geli pas diliat. Habitatnya sering kali didapur, meja makan, atau tempat lainnya dimana ada nasi dan gula untuk makanannya.
cecak kayu
cecak kayu

Ada juga jenis yang cukup menyita perhatian, yaitu Draco spp, cecak terbang.

cicak terbang
cicak terbang

Beda dengan lainnya, jenis ini cukup langka dan sering dijadikan hewan peliharaan dikalangan para kolektor.

Dan uniknya walaupun memiliki nama cecak, jenis ini sebenarnya termasuk dalam suku Agamidae sama seperti bunglon.

Tapi disini kita tidak akan membahas cecak terbang, tapi 3 jenis lainnya yang terkadang suka jatuh dan menimpa seseorang dibawahnya.

Berikut beberapa mitos kejatuhan cicak dan setelah membacanya mungkin cukup membuat kalian senyum-senyum sendiri atau sebaliknya.

Kejatuhan Cicak Membuat Nasib Sial                

Seperti dijelaskan sebelumnya, reptil ini memiliki keahlian untuk memanjat karena daya dukung kakinya yang lengket.

Sebagian orang menganggap tidak wajar dengan kakinya yang lihai itu cicak akan jatuh, jadi jika jatuh berarti sedang sial.

Nah begitu juga dengan orang yang apes terkena kejatuhannya, kemungkinan juga akan memiliki nasib yang sama.

Ada anggapan bahwa orang yang kejatuhan tersebut sebaiknya sementara tidak berpergian jauh dari rumah atau tidak melakukan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dengan tujuan agar tidak apes.

Perihal kesialan ini jugalah yang mungkin menjadi tolak pangkal penyebaran mitos kejatuhan cicak lainnya!

Meskipun persepsi ini susah diukur dan sulit dibuktikan, faktanya cukup banyak orang yang mempercayainya.

Hal lain yang cukup menarik kita bahas, sebagian masyarakat muslim mempercayai bahwa membunuh cicak akan mendapatan pahala. Kemungkinan dengan latar belakang ini, mitos kejatuhan cicak semakin di salah artikan.

Rezeki Menjadi Sulit

Salah satu bentuk kesialan yang cukup sering dikaitkan adalah pintu rezeki yang menjadi lebih sempit, sehingga kita lebih susah untuk mencari rezeki.

Tidak diketahui pasti asal usul mitos ini, yang jelas cukup banyak orang percaya bahwa kejatuhan cicak akan sedikit banyak mempengaruhi jumlah rezeki yang akan didapat pada hari itu.

Apakah ini bisa benar-benar terjadi? Jawabannya mungkin tergantung sugesti Anda.

Jika sejak semula kita percaya pada mitos ini, tentu seharian kita akan cenderung bad mood atau tidak percaya diri saat melakukan aktivitas di tempat kerja.

Alhasil penghasilan yang diperoleh pun cenderung menurun dari biasanya.

Rezeki sendiri secara garis besar merupakan bagian dari sistem alam, siapa yang bekerja giat kemungkinan besar akan mendapatkan penghasilan materi yang lebih besar terlepas apakah dia tertimpa sial atau tidaknya.

Jadi meskipun cicak tidak menjatuhi kita, rezeki akan tetap seret jika kita malas bekerja.

Sama halnya dengan orang yang cuma giat ibadah sesuai kepercayaan masing-masing tapi males kerja, ya bakal tetap kalah peluangnya untuk memperoleh rezeki (dalam hal ini penghasilan materi) jika dibandingkan dengan orang yang giat kerja meskipun orang itu malas beribadah.

Pertanda akan Kehilangan Seseorang yang Kita Cintai

Mitos kali ini mungkin lebih dapat membuat dahi kalian mengerut.

Kejatuhan cecak mungkin bisa menjadi pertanda kematian atau sesuatu yang buruk.

Kita kemungkinan akan kehilangan seorang seperti teman dekat, orang tua, keluarga dekat, atau pasangan, cukup mengerikan ya!

Selain itu, juga cukup sering dikaitkan dengan tanda datangnya percekcokan atau pertikaian yang mungkin dapat mumutuskan hubungan kamu dengan seseorang.

Sebaiknya segera mandi atau mengganti pakaian untuk menolak kesialan ini, dan sebaiknya untuk sementara waktu tetap menjauhkan diri dari semual hal yang memancing perdebatan.

Bagaimana percaya tidak mitos yang ini? Tetap baca sampai selesai!

Membuat Orang Jatuh Sakit

Selain pertanda akan kehilangan orang yang kita cintai, ada lagi yang juga cukup nyeleneh dan mungkin membuat bulu kuduk kita berdiri.

Jika yang menimpa kita adalah kotoran cecak, maka bisa jadi itu itu sinyal ilmu hitam (dunia klenik).

Bagi sebagian masyarakat, terutama yang tinggal di daerah terpencil, konon paranormal atau dukun menggunakan cecak sebagai media pengiriman sihir atau guna-guna pada seseorang.

Sehingga banyak orang menyarankan untuk menghindari cicak yang tepat berada di atas kepala!

Dan jika sudah terlanjur kejatuhan kotoran cicak, jangan panik karena kotoran bisa dibersihkan dengan mudah.

Perihal mitos dunia klenik tersebut juga tidak usah dikuatirkan berlebihan selama kita dekat dengan Tuhan yang Maha Esa.

Terlepas kontrovesi perihal mitos ini, yang pasti sebaiknya tetap menghindari atau mengusir cicak yang posisinya tepat diatas kepala kita.

Masih mending kalau kotorannya cuma mengenai pakaian, nah kalau tepat mengenai wajah, mata, atau bahkan pas di mulut bisa beda ceritanya!

Mitos Berdasarkan Primbon Jawa Kuno

Jika acuannnya primbon Jawa, beberapa orang juga percaya bahwa karakteristik tertentu saat kejatuhan cicak memiliki makna yang berbeda.

Misal bagian tubuh mana cicak tersebut mengenai badan kita saat jatuh?

  1. Jika jatuhnya tepat mengenai dada, punggung, atau perut maka diduga kita akan mengalami suatu penyakit yang menyerang bagian tubuh yang terkena kejatuhan cicak.
  2. Jika jatuhnya mengenai tangan kita, biasanya dikaitkan dengan rezeki sehingga mungkin ini pertanda bahwa cepat atau lambat kita akan mengalami masalah finansial.
  3. Jika jatuhnya di kepala kita, karena kepala simbol segalanya dari tubuh maka hal ini sering dikaitkan dengan kematian yang akan menimpa keluarga terdekat kita.

Uniknya dalam primbon jawa, cicak yang jatuh juga diyakini membawa keberuntungan tapi dengan syarat kalau jatuhnya nyaris mengenai kita atau dekat dengan tubuh kita.

Mitos Kejatuhan Cicak Menurut Tradisi Hindu

Tradisi Hindu kental akan suasana spiritual, kalian akan sangat merasakannya jika berkunjung ke Bali saat hari raya keagamaan.

Terlepas benar atau tidaknya, sebagian orang menyakini bahwa dalam tradisi Hindu kejatuhan cicak (orang Bali biasanya menyebutnya ‘cicek’) juga sering diartikan sebagai pertanda kesialan.

Contoh jika jatuhnya pas mengenai paha atau kaki, secara umum bisa diartikan sebagai tanda nasib buruk dan ketakutan.

Sekup pengertian ini juga bisa diperluas menjadi tanda sial akan datangnya masalah finansial, perencanaan yang tidak bejalan sesuai harapan (gagal), dan kecenderungan menurunnya kesehatan.

Dan jika jatuhnya mengenai punggung, bisa diartikan bahwa kita akan menanggung suatu beban yang cukup berat.

Selain itu, cicek dalam tradisi Bali dianggap peka terhadap fenomena spiritual bahkan dijadikan simbol Dewi Saraswati.

Mitos Cicak dalam Tradisi Orang Batak

Sebagian masyarakat Batak percaya bahwa cicak (biasanya mereka menyebutnya boraspati) merupakan simbol kekayaan dan kebijaksanaan.

Bahkan jika kita mengunjungi rumah traditional orang Batak, kita dapat menjumpai ukiran yang membentuk figur cicak pada ornamen (gorga).

figur cicak pada ornamen
figur cicak pada ornamen

Kemampuan cicak yang dapat mudah beradaptasi dengan lingkungan habitatnya dan semangatnya untuk bertahan hidup ketika terancam, telah menginspirasi leluhur orang batak agar bisa menyesuaikan diri pada setiap lingkungan yang ditinggali dan memiliki semangat juang tinggi dalam mengarungi perjalanan hidup ini.

Dalam pertanian, orang batak juga percaya bahwa hasil panen kelak akan berhasil dan melimpah jika menemui kemunculan cicak di lahan pertanian mereka.

Semakin sering mereka menemukan cicak, semakin subur dan melimpah hasil panennya menurut kepercayaan mereka!

Hal Menarik Lainnya Soal Cicak

Menariknya cicak di India tidak disukai, bahkan mungkin menjadi binatang yang paling dibenci disana.

Hal ini cukup mengherankan karena orang India biasanya sangat menghormati binatang, bahkan ada suku tertentu disana yang menghormati tikus dan membiarkannya berkeliaran bebas saat makan tanpa merasa tergangu.

Cicak juga dipercayai hidup jauh sebelum dinosaurus, sebagian para ahli menyakini bahwa reptil ini termasuk hewan purba yang spesiesnya berhasil selamat hingga saat ini.

Fakta menarik lainnya:

  1. Cicak mencium bau tidak menggunakan hidung, tapi dengan menjulurkan lidahnya.
  2. Memiliki kemampuan unik untuk melepaskan ekor ketika merasa terancam, dan uniknya ekor terlihat seakan akan hidup sesaat habis terlepas.
  3. Anehnya, sebagian cicak juga doyan memakan ekornya sendiri setelah dilepaskan. Setelah lolos dari pemangsa, cicak memiliki kebiasaaan untuk kembali ke tempat dimana ekornya dilepaskan dan memakannya.

Kesimpulan

Nampaknya mitos kejatuhan cicak secara garis besar sering dikaitkan dengan kesialan, dari mulai hilangnya rezeki hingga pertanda kematian, dan mitos ini telah menyebar luas di berbagai daerah yang berbeda suku dan agama.

Mesikpun demikian, ada juga sebagian masyarakat di tanah air yang menghormati reptil kecil ini, bahkan menjadikannya sebagai salah satu simbol penting dalam tradisi mereka.

Apapun itu, terlepas benar atau tidaknya mitos yang telah dijabarkan diatas, cicak adalah salah satu ciptaan Tuhan dan tidak ada satupun yang sia-sia dari ciptaanNya.

Bahkan virus atau bakteri yang mendatangkan penyakit juga pasti ada hikmahnya, salah satunya agar kita bisa mensyukuri kesehatan. Karena kita kemungkinan tidak merasakan nikmat sehat kalau tidak pernah merasakan sakit.

Jadi sebaiknya tidak menanggapi persoalan mitos ini secara berlebihan. Sebagai bagian hiburan mungkin iya, tapi kalau terlalu fanatik sih sangat tidak disarankan!

Adapun perihal penggunaan simbol cicak pada kebudayaan dan tradisi tertentu, kita sebagai bagian dari masyarakat yang heterogen juga sebaiknya menghormatinya.

Baca juga