Ular Weling, Urutan Keempat Reptil Ganas
Ular yang memiliki bisa, racun yang mematikan ini merupakan jenis spesies ular krait, dalam hal ini ular weling sebagai endemik di ASEAN. Dalam kawasan wilayah asia tenggara ular ini juga disebut dengan ular belang-belang.
Di Indonesia, ular ini memiliki kekerabatan dekat dengan ular welang. Sebutan untuk ular weling ini pada beberapa daerah di indonesia, ular ini adalah ular warakas. Orang luar negeri juga menyebutnya blue krait ataupun malayan krait.
Ciri-ciri fisik ular weling :
- Ciri khas tubuh ular weling memiliki panjang hingga 155 cm (1.55 meter). Bagian ekor yang meruncing tajam berbeda hal dengan welang.
- Pada bagian atas, kepala hingga leher atau tengkuknya punya warna yang hitam.
- Tubuh ular weling ini pada bagian atasnya memiliki warna belang hitam dan putih sampai ke ekornya.
- Semakin pada menuju ke ekor, belang hitamnya jadi semakin sempit. Pada bagian bawah tubuh punya warna yang putih.
- Terkadang ular ini mempunyai noda hitam di belang putih tubuhnya. Ada terdapat varian yang juga cenderung punya warna kehitaman. Contoh spesimen dari reptil ini ditemukan pada daerah jawa barat, cirebon dan disekitar perbatasan Jabar, serta di jawa tengah.
- Ciri khas pada sisik-sisik weling terdiri dari susunan 15 (limabelas) deret dari sisik dorsal dan juga sisik paling atas ; sisik vertebal. Ukurannya lebih besar dari sisik dorsal lain. Kemudian ada sejumlah 209 hingga 219 sisik ventral dan sejumlah 40 hingga 50 sisik subkaudal dan seluruhnya tunggal. Sisik nya juga terdapat pada perisai labial sejumlah 7 buah sisik, letaknya di tepian mata.
Ular krait, weling ini persebarannya ada di keseluruhan kawasan asia tenggara, ASEAN. Sedangkan di Indonesia dapat ditemukan terdapat di Pulau besar Jawa, Sulawesi serta di Bali.
ia juga dapat bertahan hidup dengan beradapatasi pada lingkungan yang memiliki tempat di dataran-dataran rendah hingga pada ketinggian dataran mencapai 1.200 meter dpl. Habitat utama sudah pasti hutan. Baik itu pada hutan mangrove, semak-semak belukar, hingga pada wilayah tempat perkebunan serta lahan-lahan tempat pertanian.
Meskipun ia dapat juga dijumpai pada sekitar permukiman, kegemarannya ialah menjelajah wilayah tempat yang dekat dengan sumber air.
Hewan reptil ini termasuk pada jenis spesies hewan kategori sangat aktif pada malam hari. Ular nocturnal gemar berpergian saat malam hari di atas tanah, meski sering menampakkan diri pada siang hari.
Daya jelajah hewan berbisa ini sangat terbatas hanya ada di atas permukaan tanah, reptil ini tidak dapat memanjat dahan pohon.
Utamanya ia memangsa dan memakan ular-ular lebih kecil lain bila dibandingkan dengan dirinya. Selain itu mangsa-mangsa-nya adalah kadal, hewan kecil lainnya dan tikus. Ular weling ini bila ia dirinya merasa diganggu maka ia akan melingkarkan tubuhnya agar kepalanya dapat bersembunyi.
Cara yang mematikan untuk membunuh mangsa-mangsa serta musuhnya, maka weling mempunyai cairan bisa yang dapat dikeluarkan dari tubuhnya. Reptil yang sangat berbahaya ini melumpuhkan mangsa maupun lawannya membuat ia ditakuti.
Karena sangat berbisa dan lebih membahayakan daripada king kobra atau cobra. Gigitan seekor ular weling mengakibatkan fatal bagi mangsa dan lawannya bahkan manusia sekalipun. Kefatalan bisa ular ini ketika saat digigit, tubuh lawannya malah tidak timbul sakit bengkak yang berlebih pada sekitar luka. Hal ini indikasi-indikasi yang sangat berbeda akibar dari ular-ular berbisa lain, sehingga menyebabkan tingkat kematian cukup tinggi.
Indikasi yang ditimbulkan akibat dari gigitan cairan berbisa ular ini kelumpuhan pada jaringan syaraf-syaraf tubuh. Racun (bisa) yang sangat mematikan tersebut dapat membuat manusia kesulitan dalam bernafas.
Pertolongan pertama bila menemukan hewan yang memiliki racun ialah dengan cara sebisa mungkin menjauhinya, hindari tempat-tempat lingkungan yang sumber air yang menuju semak-semak.
Tips Jika telah terlanjur sial mendapatkan gigitan hewan berbisa ini segeralah meminta perawatan dokter yang mempunyai pengetahuan tentang bisa ular.
Peristiwa kematian yang sangat berisiko akibat gigitan weling ini dikarenakan Antibisa yang merupakan antibodi agar dapat netralisir racun belum ditemukan sekarang.
Semoga kita terhindar ya dari kesialan bertemu hewan reptil mematikan ini. Kami harap informasi berkaitan Racun dari weling ini dapat bermanfaat ya.